Kliktrend.com – Video oknum anggota TNI baku hantam dengan dua orang polisi lalu lintas (polantas) di Kota Ambon, Maluku viral di media sosial.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Selasa (24/11/2021) petang, di pinggiran Jalan Rijal, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Baca Juga: 7 Anak Jadi Tersangka Kasus Pemerkosaan dan Penganiayaan Siswi SD di Malang
Anggota polantas yang terlibat adu jotos merupakan personel lantas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Aksi Baku Hantam yang Sengit
Dalam video berdurasi 26 detik itu terlihat dua orang anggota Polri berpakaian satlantas beradu jotos dengan anggota TNI.
Dua polantas itu sempat tersungkur usai dihantam anggota TNI. Kemudian seorang anggota TNI lainnya yang sedang melintas langsung berhenti dan mendatangi rekannya yang sedang berkelahi.
Baca Juga: Ormas di Karawang Terlibat Bentrok, Suasana Mencekam
Namun, anggota TNI yang awalnya adu jotos tetap melanjutkan aksinya dengan menghantam dua polantas.
Sementara dua polantas itu juga memberikan perlawanan berupa pukulan dengan tangan kosong. Perkalahian tersebut disaksikan banyak orang namun tidak satu pun bisa melerainya.
PM Kodam XVI/Pattimura Turun Tangan
Setelah kejadian itu viral di media sosial, Polisi Militer Kodam XVI/ Pattimura turun tangan melakukan mediasi.
Menurut Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Roem Ohoirat, persoalan tersebut sudah diselesaikan dengan antar-oknum anggota sudah saling memaafkan.
“Masalah ini sudah diselesaikan sebagai mana rekan-rekan lihat sendiri bahwa di antara sudah saling salam dan sudah saling memaafkan. Jadi kasus sudah selesai,” ujar Roem.
Baca Juga: Arteria Dahlan Diperiksa Polisi Usai Cekcok dengan Anak Seorang Jenderal TNI
Sementara itu, sanksi terhadap oknum TNI dan polantas itu diserahkan ke instansi masing-masing.
“Terkait disiplin ini kesepakatan pimpinan masing-masing anggota, masing-masing kesatuan memeriksa anggotanya masing-masing apa bila ada yang menyalahi disiplin maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Terkait sebab keduanya baku hantam, Kombes Muhammad mengatakan hanya kesalahpahaman.