KLIKTREND.com – Banjir yang melanda Jakarta selalu saja menjadi topik hangat perbincangan publik setiap tahun terutama di musim hujan. Persoalan ini telah menjadi masalah rutin setiap tahun bagi penduduk ibukota negara ini.
Melihat kenyataan banjir yang melanda Kota Jakarta tahun ini, Gubernur DKI Anies Baswedan pun membandingkan dengan tahun sebelumnya. Anies Baswedan membandingkan data pengungsi banjir pada 2019 dengan banjir 2015. Dia menyebut angka pengungsi akibat banjir tahun ini jauh lebih kecil.
“Coba bayangkan tahun 2015 ada 230 ribu orang mengungsi. Kemarin 1.600 orang, kenapa terjadi? Karena volume air dari hulu tidak dikendalikan. Jadi kalau dibandingkan sangat kecil dibandingkan dengan 2015,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Trending: Rencana Anies Ingin Bangun Saringan Sampah Raksasa di Sungai
Membuat Waduk
Anies kembali menekankan solusi dari banjir adalah membuat waduk di antara Bogor dan Jakarta. Menurutnya, volume air yang tinggi harus dikendalikan sejak dari hulu.
“Kenapa keduanya terjadi? Karena air hujan di hulu tidak dikendalikan. Begitu hujan, ya, langsung mengalir kalau itu dibuatkan waduk-waduk. Maka volume air yang turun akan terkendali. Itulah jangka pendek yang harus segera dituntaskan,” sebut Anies.
Anies juga mengingatkan, banjir terjadi tidak hanya di Jakarta, tapi juga di kota lainnya di sekitar Jakarta. Dia menuturkan, yang terkena dampak di Jakarta adalah daerah yang berada di sekitar bantaran Sungai Ciliwung.
“Bukan hanya Jakarta, yang lainnya yang di luar pesisir. Di luar pesisir atau bantaran sungai alhamdulillah terlindungi dari banjir,” jelasnya.
Trending: Soal Penanganan Banjir DKI, Bima Arya Puji Anies Baswedan
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sedang mencari lahan baru untuk waduk. Anies ingin ada pembangunan waduk lain selain Ciawi dan Sukamahi untuk menjadi tempat resapan air.
“Dinas SDA sedang dalam proses pencarian tempat-tempat baru untuk pembangunan waduk-waduk, kolam-kolam retensi. Dengan siapa? Dengan Pemkot Bogor dan Pemkab Bogor,” paparnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada dua orang yang meninggal akibat banjir di Jakarta karena terseret arus dan terkena serangan jantung. Selain korban jiwa, BNPB mencatat 2.258 orang mengungsi akibat banjir di Jakarta.
“Sebanyak 285 KK dan 2.258 jiwa pengungsi akibat banjir pada tanggal 26 April 2019. Saat ini lokasi pengungsi berada di 12 titik lokasi yang terdiri dari 2 titik lokasi di Jakarta Selatan dan 10 titik lokasi di Jakarta Timur,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4).
Trending: Soal Spekulasi Sandiaga Uno Kembali Jadi Wagub DKI Jakarta
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan, pengungsi akibat banjir terus berkurang. Dilansir Antara, Minggu (28/4), Kepala UPT Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M Ridwan mengatakan pengungsi tinggal 26 orang, yang tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.*
( Detik )