KLIKTREND.com – Video wawancara ayah kandung Betrand Peto, penyanyi cilik yang telah diangkat anak oleh pasangan Ruben-Sarwendah beredar viral.
Video berdurasi 5 menit 35 detik tersebut menampilkan ayah kandung Betrand Peto yang selama ini membuat warganet penasaran.
Dilansir Kliktrend.com dari tayangan kanal YouTube Beepdo, ayah kandung Betrand Peto diketahui bernama Ferdinandus Helvitika Tenduki. Berikut video lengkapnya yang diunggap pada Senin (9/9/2019).
Trending: Kisah Betrand Peto Pindah Sekolah ke Jakarta
Pengakuan Ayah Kandung Betrand Peto
Ayah Kandung Betrand Peto mengaku senang dan bangga sebab putranya kini telah menjadi penyanyi terkenal.
“Dari usia 9 tahun Betrand sudah ada bakat menyanyi,” kenangnya bercerita.
Sejumlah lagu-lagu pop Indonesia hingga lagu daerah NTT telah sering dinyanyikan Betrand Peto.
Ayah kandung Betrand Peto juga mengungkapkan jika anaknya memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sejak kecil, Betrand telah berani tampil menyanyi di beberapa acara keluarga.
“Betrand baru mendengar satu kali, langsung bisa hafal lagu, dia menyanyi seperti orang dewasa,” tutur Ferdinandus, ayah kandung Betrand Peto.
Termasuk saat video Betrand menyanyi lagu “Titip Rindu Untuk Ayah” yang dipopulerkan Ebiet G.Ade. Ferdinandus ingat momen itu Betrand menyanyi dalam acara keluarga.
“Paman Betrand mengambil handphone dan merekam video Betrand menyanyi lalu diupload ke YouTube dan jadi terkenal,” ungkapnya.
Pindah dari SMP Negeri I Ruteng Cancar
Diketahui, sejak Senin (9/9/2019) kemarin, Betrand Peto telah mulai bersekolah di sebuah sekolah swasta di Jakarta.
Sebelum pindah sekolah ke Jakarta, ia merupakan siswa SMP Negeri I Ruteng Cancar.
Sekolah tersebut beralamat di jalan Ruteng – Labuan Bajo KM.16, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi. Nusa Tenggara Timur.
Menurut penuturan Betrand Peto sebelum diangkat anak oleh Ruben Onsu dan Sarwendah Tan, ia tinggal bersama kakek dan neneknya. Hal itu dikarenakan kedua orang tua kandungnya telah berpisah.
Trending: Sarwendah Tan Mengaku Pernah Diselingkuhi
Karenanya, setiap pulang sekolah ia bekerja membantu neneknya untuk menghasilkan uang.
“Pulang sekolah bantuin nenek pergi cari makanan babi dan menjual ikan,” kata Betrand saat diwawancara ketika itu.
“Rp 20 ribu satu hari, ” jawab Betrand ketika ditanya berapa uang yang dihasilkan per hari.
Satu Sekolah dengan Thalia
Kini, sang penyanyi cilik telah diangkat sebagai anak sulung oleh keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah Tan.
Kedua orang tua angkatnya itu tampak begitu bahagia dengan kehadirannya dalam keluarga mereka. Ia pun diperlakukan layaknya anak kandung mereka sendiri.
Kehadirannya seolah melengkapi keluarga Ruben dan Sarwendah yang sebelumnya telah dianugerahi dua putri cilik, yakni Thalia Putri Onsu, Thania Putri Onsu.
Trending: Heboh, Bumil Ini Ngidam Bertemu Betrand Peto
Kini, saat Betrand Peto pindah sekolah ke Jakarta, Ruben pun memasukannya di sekolah yang sama dengan Thalia Onsu yang bertaraf internasional.
“Nganter kakak @bentoxbensu hari pertama sekolah #SW #Sarwendah #TheOnsu,” tulis Sarwendah pada keterangan foto yang sama, Senin (9/9/2019).
Pindah ke SMP Perguruan Cikini Jakarta
Kini, Betrand Peto pindah sekolah ke Jakarta. Ia telah resmi menjadi siswa kelas 08 SMP Perguruan Cikini Jakarta yang umum dikenal dengan nama singkatannya yakni SMP Percik.
SMP Percik berada di bahwa naungan Yayasan Perguruan Cikini yang berdiri pada tanggal 1 Agustus 1942 dengan nama Sekolah Rakyat Partikelir Mayumi.
Trending: Profil Sarlin Jones, Miss Grand Indonesia 2019 Asal NTT
Sebelumnya, sekolah tersebut hanyalah sebuah tempat kursus bahasa Indonesia yang diprakarsai oleh Pandu Suradhiningrat dan bertempat di Jln. Niewelaan (kini Jln. Kramat VIII). Perguruan Cikini kini berpusat di Jln. Cikini Raya, Jakarta Pusat.
Pada 30 November tahun 1957, Yayasan Perguruan Cikini pernah mendapat musibah ledakan granat. Targetnya adalah Presiden Soekarno yang sedang berkunjung ke sekolah tersebut
Pada masa itu, Yayasan Perguruan Cikini merupakan tempat putra-putri Presiden Soekarno bersekolah (Guntur, Guruh, dan Megawati). Peristiwa menghebohkan tersebut dikenal dengan nama “Peristiwa Cikini”.*