Kliktrend.com – Seorang anak menceritakan kisah video call terakhir sebelum ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan.
Dilansir dari TribunNews, sang ayah meninggal karena kecelakaan saat mengemudi mobilnya di Jalan Kuantan-Segamat dekat Pekan, Pahang, Malaysia, Rabu (9/9/2020) lalu.
Kisah yang mengharukan tersebut mengundang perhatian publik dan viral di media sosial.
Baca juga: Soal Konser Betrand Peto, Ruben Onsu Tegaskan Tetap Digelar & Disiarkan Stasiun TV
Video Call Terakhir Sebelum Meninggal
Kehilangan orang terdekat yang dikasihi untuk selamanya memang suatu pengalaman yang amat menyakitkan.
Dilansir Kliktrend.com, sang anak yang diketahui bernama Iylia Nur Batrisyia Ahmad Azhar itu menceritakan detik-detik kehilangan ayahnya.
Ucapannya saat kehilangan sang ayah juga viral di Twitter, hingga kini dibagikan sampai 5.000 kali lebih.
“Love you forever and always, daddy (menyayangimu selama-selamanya, ayah),” tulisnya di akun Twitter.
Kepada mStar Online, yang diterjemahkan TribunSolo.com, ia pun bercerita kronologi meninggalnya sang ayah.
Trisyia, nama wanita itu akrab disapa, menyebut ayahnya meninggal dunia di usia 58 tahun.
Ia menuturkan ayahnya ketika itu baru pulang dari Johor berkaitan dengan pekerjaannya sebagai kontraktor.
“Ayah saya bekerja di Johor dan pulang tiap pekan.”
“Biasanya ayah saya pulang tiap Kamis atau Jumat karena libur akhir pekan di Johor dimulai pada Jumat.”
“Tetapi saat hari kejadian, entah mengapa ayah saya pulang sehari sebelumnya yaitu Rabu.”
“Dan ayah saya tak memberitahu kami soal kepulangannya,” ujar Trisyia.
Menurutnya, ayah sengaja tak memberitahu pulang karena ingin memberi kejutan. Ada hal lain lagi yang diungkapkan Trisyia soal meninggalnya sang ayah.
Yakni firasat ketika melakukan video call terakhir dengan almarhum.
“Saya sempat melakukan video call dengan ayah saya pada pagi harinya lewat WhatsApp.”
“Tapi ayah tidak memberitahu dia akan pulang, sampai kami menerima berita duka itu,” kenang Trisyia.
Trisyia mengatakan ketika video call dengan sang ayah, entah mengapa ia berinisiatif screenshot atau tangkap layar untuk mengabadikan momen itu.
Padahal menurutnya, ia hampir tak pernah melakukannya ketika melakukan video call.
“Bukan pertama kalinya saya video call ayah, karena ayah baru saja pulang beberapa hari lalu.”
“Namun entah mengapa pagi itu saya tergerak untuk melakukan video call bersama adik bungsu yang usianya 2 tahun.”
“Tiba-tiba saya screenshot video call itu ketika adik bercakap-cakap dengan ayah saya.
“Bahkan selama ini saya selama ini tak pernah melakukannya,” ucap dia.
Trisyia merasa bersyukur, jelang kepergian sang ayah ia masih bisa mengabadikan wajah almarhum terakhir kalinya.
Bagaimanapun kehilangan sang ayah menjadi pukulan telak bagi dia. Lantaran ia kehilangan salah satu sosok panutan dalam hidupnya.
“Ayah kelihatannya galak sehingga banyak orang merasa takut. Ayah adalah sosok yang jarang tersenyum.”
“Di foto pernikahanku tahun lalu bahkan wajah ayahku terlihat serius dan tak tersenyum,” kenangnya.
Baca juga: Video Para Pesepeda Lawan Arus di Tengah Jalan Viral di Medsos
Namun menurut Trisyia, ketika video call terakhir mereka, sang ayah menunjukkan gelagat berbeda.
Wajah ayahnya terlihat lebih bahagia dan banyak tersenyum.
“Tapi saat video call terakhir, ayah saya sedikit berbeda. Karena saya melihat dia banyak tersenyum.”
“Saya masih diberi kesempatan melihat senyum terakhir sang ayah,” tuturnya.
Meski dikenal galak, menurut Trisyia, ayahnya adalah sosok baik hati. Ia sangat murah hati dan suka membelikan makanan orang-orang.
“Ayah selalu membelikan orang-orang makan. Bahkan saat teman main ke rumah, ayah selalu menanyakan kepada mereka apakah sudah makan.”
“Dia tidak bisa melihat orang lain kelaparan. Kepedulian ayah ini membuat dia disegani teman-teman saya,” tutup Trisyia.*