KLIKTREND.com – Menyambut kedatangan Prabowo, Ketua Takmir Masjid Agung Semarang, KH Hanief Ismail berpesan untuk tidak bicara politik.
KH Hanief keberatan dengan adanya pamflet atau instruksi Salat Jumat yang akan dihadiri Capres Prabowo Subianto.
Dia menegaskan tidak menolak siapapun beribadah di Masjid yang dikenal dengan julukan Masjid Kauman tersebut. Ia juga tidak mempersoalkan jika banyak orang beribadah.
[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=bIr3Raor3H4″ videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://kliktrend.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]
Baca juga: Gerindra Akui Lagu Marsnya Ambil Irama Venceremos
Namun kali ini ia khawatir suasana jadi politis dan menyinggung Jamaah lain. “Kami khawatir jamaah yang lain tersinggung, karena jamaah kan macem-macam, ada yang punya orientasi pilihan beda, ada yang punya orientasi masjid murni steril dari hal politis dan duniawi, kami njagani,” kata Hanief, Kamis (14/2/2019).
Ia mencontohkan Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa saat maju Pilpres juga pernah Salat di Masjid Kauman, tidak ada mengajak massa.
Begitu pula saat Pilgub Jateng, ketika Cagub Ganjar Pranowo ataupun Sudirman Said datang beribadah tanpa ajak rombongan.
“Waktu Pilpres yang dulu pak JK datang tidak bawa rombongan pak Hatta Rajasa datang pas saya ngaji, beliau sampaikan sesuatu yang tidak bersifat kampanye. Pak Ganjar dan pak Sudirman Said juga, Pak Marmo (Soemarmo Mantan Wali Kota Semarang) dan pak Hendi (Wali Kota Semarang) keduanya juga sering,” jelasnya.
Hanief pun tak melarang jika banyak orang yang niat beribadah di sana. “Jangan ngomong masalah politik di masjid, itu saja,” pungkas nya.
Baca juga: Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas di Suriah
Hanief Merasa Keberatan
Diberitakan sebelumnya, Hanief merasa keberatan dengan beredarnya ajakan menghadiri Salat Jumat di Masjid Kauman Semarang dengan keterangan akan dihadiri Prabowo.
“Kami sampaikan ulang bahwa masjid sebagai tempat ibadah kami tidak keberatan digunakan siapapun selama penggunaannya untuk ibadah. Ketika timnya pak Prabowo sampaikan kepada kami mau salat, kami persilahkan. Masjid Kauman kami kelola untuk melayani umat Islam, kami merasa keberatan saat ditemukan ada pamflet seperti itu seakan masjid jadi ajang kampanye,” jelas Hanief.
“Intinya kami tidak menolak digunakan untuk Salat, kami tidak menolak siapapun. Kalau gunakan bahasa pak Prabowo, tampang siapapun tidak papa, monggo,” imbuhnya.*
( Detik )