KLIKTREND.com – Penemuan ikan oleh seorang warga bernama Nathik yang pada tubuhnya bertuliskan ‘Ambon’ dan ‘Maluku’ baru-baru ini menghebohkan publik.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (21/10/2019) di Dusun Tanah Goyang, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pasalnya ikan tersebut ditemukan seorang warga bernama Nathik di Maluku yang sedang menjaring ikan di laut.
Trending: Duet Maut Betrand Peto dan Thalia Bikin Netizen Baper
Viral di Media Sosial
Gambar ikan yang pada tubuhnya bertuliskan Ambon dan Maluku itu menjadi viral dan menuai perhatian publik.
Hal ini terjadi karena penemuan ikan seperti itu merupakan satu kejadian aneh dan langkah.
Tidak jarang pula orang melihat kejadian itu dari sisi yang berbeda. Ada yang melihatnya sebagai bagian dari tanda-tanda alam.
Namun terlepas dari berbagai macam spekulasi dan penafsiran yang muncul kemudian, penemuan ikan seperti itu menjadi hal unik dan mengundang penasaran banyak orang.
Ambon yang barus saja tertimpah bencana tsunami baru-baru ini tentunya mengundang penasaran dengan penemuan ikan tersebut.
Diketahui sebanyak 20 orang meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka akibat gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (26/09) pada pukul 06.46 WIB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Trending: Intip Perubahan Hidup Ahok Pasca Bercerai dengan Veronica Tan dan Menikah dengan Puput
Ikan Melompat ke Atas Perahu
Penemuan ikan yang bertuliskan ‘Ambon dan Maluku pada tubuhnya itu serentak menghebohkan warga setempat.
Penemuan ikan itu lantas menimbulkan berbagai macam spekulasi dan pertanyaan apa yang terjadi?
Tidak disangka, saat Nathik dan rekan-rekannya menarik jaring dari laut ke atas kapal nelayan, seekor ikan yang oleh masyarakat setempat disebut tatu bodo melompat ke atas perahu.
Ikan karang yang melompat ke atas perahu itu berbeda dengan ikan lainnya. Di tubuh ikan tersebut terdapat susunan huruf kapital “Ambon” dan “Maluku” yang tidak beraturan.
Sampai Senin siang, warga berbondong-bondong ke dusun tersebut untuk melihat ikan tatu bodo tangkapan Nathik.
“Ikan itu ditemukan di jaring bobo tadi pagi, dan saat ini banyak warga yang terus datang untuk melihat ikan itu,” kata Amin Seipattiseun, salah satu warga Dusun Tanah Goyang yang dihubungi Kompas.com dari Ambon, Senin.
Trending: Ketika Thalia Cemburu Saat Betrand Peto Gendong Thania
Dihubungkan dengan Kejadian Alam
Kepala Dusun Tanah Goyang, Munir Buhakar saat dihubungi Kompas.com mengatakan, penemuan ikan tersebut membuat warga khawatir karena dikaitkan dengan kejadian alam.
Dia mengaku selain tulisan Ambon yang tidak beraturan, pada tubuh ikan itu juga tertulis kata-kata lainnya yang tidak beraturan.
Saat ini, penemuan ikan tersebut telah menghebohkan warga sekitar.
“Heboh di sini, karena ada kata-kata aneh di ikan itu. Ada juga kata Maluku tapi juga tidak beraturan.
Kejadian ini membuat warga di sini ketakutan apalagi dalam kondisi Maluku saat ini (gempa), jadi kita ikhtiar saja lebih baik,” ujarnya.
Munir mengatakan ikan tatu bodo adalah jenis ikan karang yang tak biasa melompat. Namun ikan tersebut melompat ke perahu nelayan.
“Jadi anehnya di situ, saya juga nelayan tahu persis ikan itu tidak biasa melompat,” ujarnya.
Trending: Ahok Beberkan Soal Harta dan Hubungannya dengan Mantan Istri Veronica Tan
Diduga Koran yang Menempel
Banyak orang menduga bahwa tulisan pada tubuh ikan tersebut lantaran koran yang menempel.
“Mungkin di ikan ini ada kena plastik atau koran yang tintanya menempel di kulit ikan Itu,” kata Nugroho.
Menurutnya, kulit ikan menyerap tinta dari plastik yang menempel di tubuh ikan, sehingga di tubuh ikan muncul tulisan yang terbalik dan tidak beraturan.
Dia mencontohkan, ketika kertas koran yang dibasahi air di tempel ke tangan manusia maka tulisan di koran itu akan berpindah ke tangan.
“Saya belum pernah dengar sih, tapi coba anda lekatkan koran pakai air di tangan lama-lama tulisannya pindah ke kulit itu,” ujar dia.
Ia juga meminta agar kejadian itu tidak dihubung-hubungkan dengan sebuah pertanda akan terjadi bencana di Maluku.
“Jadi jangan dikaitkan tulisannya dari alam lain sebagai peringatan akan ada bencana,” ujar Nugroho.
