Pelatih Tim Tinju DKI Jakarta: Kami Dicurangi, Dipukul Pula!

Foto: Kliktrend.com - Kolase/Ist.

Kliktrend.com – Pelatih tim tinju DKI Jakarta, David Kasidi angkat bicara usai salah satu anak binaannya mendapat bogem mentah dari relawan PON Papua 2021.

Aksi baku hantam sebagaimana terekam dalam video yang sedang viral menurutnya tidak perlu terjadi apalagi melibatkan petugas panitia di luar ring.

Baca Juga: Kalah dari NTT, Atlet Tinju DKI Baku Hantam dengan Relawan PON Papua

Sebelumnya beredar video pertarungan kelas 56 kg putra antara Jill Mandagie (DKI) melawan Lucky Mira A. Hari (NTT) berakhir ricuh di luar ring pada Jumat (8/10).

“Petinju kami mestinya menang. Penonton juga tahu. Wajar Jill kecewa dan marah, tapi malah dipukul,” kata David Kasidi, pelatih tim tinju DKI Jakarta.

David bahkan menyebutkan bahwa timnya sudah dicurangi. Mereka mangaku sudah mempersiapkan diri selama tiga tahun terakhir untuk pertandingan tersebut tetapi hasilnya mengecewakan.

Baca Juga: Hilang Tiga Hari, Eko Priyanto Ditemukan Hanya Memakai Celana Dalam

“Kami sudah dicurangi, dipukul pula. Ini arena bergengsi. Kami tiga tahun mempersiapkan diri, hasilnya malah begini, siapa yang tidak kecewa,” lanjut David Kasidi.

Atlet Tinju Lain Bernasib Sama

Pelatih Tim Tinju DKI Jakarta: Kami Dicurangi, Dipukul Pula!
Foto: Kliktrend.com – Web/@rondeaktual

Menurutnya di kelas 69 kg Michael Ronaldo Manopo juga dicurangi ketika melawan Mendy Yikwa (Jatim). Michael dinyatakan kalah 4-1.

“Aneh petinju yang tidak bisa mukul malah menang. Jelas-jelas ronde 2 dan 3 Michael lebih menguasai permainan,” cetus David.

Baca Juga: Viral Matahari Terbit dari Barat, NASA Beri Penjelasan

Kekalahan dua petinju ini membuat DKI Jakarta, Jumat (8/11/2021), hanya meloloskan dua petinju ke semifinal.

Tiket itu dikantongi Aldoms Suguro di kelas 52 kg setelah mengalahkan Rahul Boumana (Malut) dan Matius Mandiangan yang menaklukkan petinju Papua Barat, Lewi Canra di kelas 60 kg putra.

Sayangkan Keputusan Wasit

Foto: Kliktrend.com – Screenshot/@youtube

Bukan hanya David Kasidi, Ketua Pengrov Pertina DKI Jakarta, Hengki Silatang juga mengaku sangat menyayangkan kepemimpinan wasit yang diduga memiliki kepentingan daerah.

“Saya sangat menyayangkan kepemimpinan wasit dan hakim yang memiliki kepentingan daerah. Mestinya ‘Merah Putih’ harus diutamakan,” kata Hengky Silatang.

Baca Juga: Tuai Pujian, Berikut Kumpulan Foto Amanda Manopo Sedang Hamil

Lebih lanjut Hengky menuturkan kalau begini bisa menghambat pembinaan petinju di Indonesia di masa yang akan datang.

Hengky juga menyunggung soal Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) yang sudah bekerja keras memperjuangkan tinju amatir di Indonesia.

Tanggapan Ketum Pertina

Foto: Kliktrend.com – Screenshot/@youtube

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pertina, Komaruddin Simanjuntak mengingatkan para wasit dan hakim untuk bersifat netral dalam memimpin pertandingan.

Mantan Pangdam Udayana itu sempat naik ring ketika terjadi rusuh pada pertandingan tinju antara Papua Barat dan Papua pada laga pembukaan PON, Selasa (5/10/2021).

“Kerusuhan itu hanya kesalahpahaman. Dalam keadaan emosi orang akan mudah tersulut. Manajemen di ring sudah sesuai. Cara berpikir wasit hakim dari 15 pertandingan, hanya satu yang tidak pas nilainya. Itu wajar,” ujar Komaruddin.

Baca Juga: Kalah dari NTT, Atlet Tinju DKI Baku Hantam dengan Relawan PON Papua

Lebih lanjut dikatakan dalam pertandingan ada menang dan kalah. Manajer dan pelatih harus bisa mengendalikan petinjunya jika emosi.

“Tiap hari saya mencerahkan wasit hakim. Kami perlihatkan video pertandingan. Kami analisis bersama supaya bisa memperbaiki kekurangan. Konsep ke depan, manajer, pelatih jadilah orang yang bijak,” tutupnya.*

Exit mobile version