Mengenal Karya-karya Albert Claude

Mengenal Karya-karya Albert Claude

Mengenal Karya-karya Albert Claude adalah sebuah esai yang membahas tentang karya-karya ilmuwan Belgia bernama Albert Claude. Esai ini mengulas kontribusi penting Claude dalam bidang biologi sel, khususnya dalam pengembangan teknik fraksinasi sel.

Claude menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1974 bersama dengan Christian de Duve dan George E. Palade atas penemuan mereka tentang struktur dan fungsi organel sel. Teknik fraksinasi sel yang dikembangkan oleh Claude memungkinkan para ilmuwan untuk mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, seperti mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma.

Esai ini akan membahas secara lebih mendalam tentang teknik fraksinasi sel Claude, karyanya dalam mengidentifikasi dan mengkarakterisasi organel sel, serta implikasi dari penelitiannya terhadap bidang biologi sel. Esai ini juga akan mengeksplorasi warisan ilmiah Claude dan pengaruhnya terhadap perkembangan biologi sel modern.

Mengenal Karya-karya Albert Claude

Albert Claude adalah seorang ilmuwan Belgia yang menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1974 atas karyanya dalam pengembangan teknik fraksinasi sel. Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, seperti mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma. Berikut adalah 10 aspek penting dari karya Albert Claude:

  • Fraksinasi sel
  • Organel sel
  • Mikroskop elektron
  • Biologi sel
  • Penghargaan Nobel
  • Mitokondria
  • Lisosom
  • Retikulum endoplasma
  • Genetika
  • Kedokteran

Karya Claude telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang biologi sel. Teknik fraksinasi selnya telah memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari struktur dan fungsi organel sel secara lebih rinci. Hal ini telah mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sel bekerja dan bagaimana penyakit berkembang. Misalnya, penelitian Claude tentang mitokondria telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam produksi energi dan penuaan. Penelitiannya tentang lisosom telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam pencernaan seluler dan penyakit seperti penyakit penyimpanan lisosom.

Fraksinasi Sel

Fraksinasi Sel, Peraih Nobel

Fraksinasi sel adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda. Teknik ini dikembangkan oleh Albert Claude pada tahun 1940-an dan 1950-an. Claude menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1974 atas karyanya dalam pengembangan teknik fraksinasi sel.

Teknik fraksinasi sel Claude didasarkan pada penggunaan sentrifugasi diferensial. Dalam sentrifugasi diferensial, sel-sel dipecah menjadi homogenat dan kemudian disentrifugasi pada kecepatan yang berbeda. Hal ini menyebabkan organel sel yang berbeda mengendap pada kecepatan yang berbeda, sehingga dapat diisolasi dan dipelajari secara terpisah.

Teknik fraksinasi sel Claude telah merevolusi bidang biologi sel. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi organel sel yang berbeda, dan untuk mempelajari struktur dan fungsinya secara lebih rinci. Misalnya, penelitian Claude tentang mitokondria telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam produksi energi dan penuaan. Penelitiannya tentang lisosom telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam pencernaan seluler dan penyakit seperti penyakit penyimpanan lisosom.

Organel Sel

Organel Sel, Peraih Nobel

Organel sel adalah struktur kecil yang ditemukan di dalam sel. Organel sel memiliki fungsi khusus yang penting untuk kelangsungan hidup sel. Beberapa organel sel yang paling penting antara lain nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, dan aparatus Golgi.

Karya Albert Claude sangat penting untuk pemahaman kita tentang organel sel. Claude mengembangkan teknik fraksinasi sel, yang memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda. Teknik ini memungkinkan Claude untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi banyak organel sel, termasuk mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma.

Penelitian Claude tentang organel sel telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang biologi sel. Misalnya, penelitiannya tentang mitokondria telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam produksi energi dan penuaan. Penelitiannya tentang lisosom telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam pencernaan seluler dan penyakit seperti penyakit penyimpanan lisosom.

Mikroskop elektron

Mikroskop Elektron, Peraih Nobel

Albert Claude menggunakan mikroskop elektron untuk mengamati dan mempelajari organel sel. Mikroskop elektron adalah jenis mikroskop yang menggunakan berkas elektron untuk menghasilkan gambar yang sangat diperbesar. Mikroskop elektron memiliki daya pembesaran yang jauh lebih tinggi daripada mikroskop cahaya, sehingga memungkinkan Claude untuk melihat struktur sel yang lebih rinci.

  • Komponen mikroskop elektron

    Mikroskop elektron terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk sumber elektron, lensa elektromagnetik, dan layar fluoresen. Sumber elektron menghasilkan berkas elektron yang dilewatkan melalui sampel. Lensa elektromagnetik digunakan untuk memfokuskan berkas elektron pada sampel dan menghasilkan gambar yang diperbesar. Gambar yang diperbesar kemudian ditampilkan pada layar fluoresen.

  • Penggunaan mikroskop elektron dalam biologi sel

    Mikroskop elektron telah banyak digunakan dalam biologi sel untuk mempelajari struktur dan fungsi sel. Mikroskop elektron telah digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi organel sel, seperti mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma. Mikroskop elektron juga telah digunakan untuk mempelajari proses seluler, seperti pembelahan sel dan transportasi sel.

  • Kontribusi Claude pada bidang biologi sel

    Claude menggunakan mikroskop elektron untuk mempelajari struktur dan fungsi organel sel. Penelitiannya sangat penting untuk pemahaman kita tentang biologi sel. Misalnya, penelitiannya tentang mitokondria telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam produksi energi dan penuaan. Penelitiannya tentang lisosom telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam pencernaan seluler dan penyakit seperti penyakit penyimpanan lisosom.

  • Kesimpulan

    Mikroskop elektron adalah alat penting yang digunakan oleh Claude untuk mempelajari struktur dan fungsi organel sel. Penelitian Claude telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang biologi sel dan telah membantu kita untuk lebih memahami cara kerja sel.

Biologi Sel

Biologi Sel, Peraih Nobel

Biologi sel adalah bidang ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sel. Biologi sel merupakan dasar dari semua ilmu biologi, karena sel adalah unit dasar kehidupan. Albert Claude adalah salah satu pelopor biologi sel. Beliau mengembangkan teknik fraksinasi sel, yang memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda.

Karya Claude sangat penting untuk pengembangan biologi sel. Teknik fraksinasi selnya telah memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi banyak organel sel, termasuk mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma. Penelitian Claude tentang organel sel telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang bagaimana sel bekerja dan bagaimana penyakit berkembang.

Misalnya, penelitian Claude tentang mitokondria telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam produksi energi dan penuaan. Penelitiannya tentang lisosom telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam pencernaan seluler dan penyakit seperti penyakit penyimpanan lisosom. Karya Claude telah membantu kita untuk memahami dasar-dasar kehidupan dan membuka jalan bagi pengembangan pengobatan baru untuk berbagai penyakit.

Penghargaan Nobel

Penghargaan Nobel, Peraih Nobel

Penghargaan Nobel adalah penghargaan bergengsi yang diberikan setiap tahun kepada individu dan organisasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa di bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan perdamaian. Penghargaan Nobel didirikan oleh Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang menemukan dinamit. Penghargaan Nobel pertama diberikan pada tahun 1901.

Albert Claude adalah seorang ilmuwan Belgia yang menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1974 bersama dengan Christian de Duve dan George E. Palade atas penemuan mereka tentang struktur dan fungsi organel sel. Teknik fraksinasi sel yang dikembangkan oleh Claude memungkinkan para ilmuwan untuk mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, seperti mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma.

Pemberian Penghargaan Nobel kepada Claude merupakan pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa di bidang biologi sel. Penelitian Claude telah membantu kita untuk memahami dasar-dasar kehidupan dan membuka jalan bagi pengembangan pengobatan baru untuk berbagai penyakit. Misalnya, penelitian Claude tentang mitokondria telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam produksi energi dan penuaan. Penelitiannya tentang lisosom telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam pencernaan seluler dan penyakit seperti penyakit penyimpanan lisosom.

Mitokondria

Mitokondria, Peraih Nobel

Mitokondria adalah organel sel yang berperan penting dalam produksi energi. Mitokondria sering disebut sebagai “pembangkit tenaga sel”. Albert Claude adalah salah satu ilmuwan yang mempelopori penelitian tentang mitokondria. Penelitian Claude tentang mitokondria telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang bagaimana sel bekerja dan bagaimana penyakit berkembang.

  • Struktur dan Fungsi Mitokondria

    Mitokondria memiliki struktur yang unik. Mitokondria memiliki dua membran, membran luar dan membran dalam. Membran dalam melipat ke dalam membentuk krista. Krista adalah tempat terjadinya reaksi kimia yang menghasilkan energi. Mitokondria juga memiliki materi genetik sendiri, yang terpisah dari materi genetik di nukleus.

  • Peran Mitokondria dalam Produksi Energi

    Mitokondria berperan penting dalam produksi energi sel. Mitokondria menghasilkan energi dalam bentuk ATP. ATP adalah mata uang energi sel. ATP digunakan untuk memberi tenaga pada semua proses seluler, termasuk pertumbuhan, pembelahan sel, dan transportasi zat.

  • Mitokondria dan Penyakit

    Disfungsi mitokondria dapat menyebabkan berbagai penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh disfungsi mitokondria antara lain penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan penyakit Huntington. Disfungsi mitokondria juga dapat menyebabkan gangguan metabolisme, seperti diabetes dan obesitas.

  • Penelitian Claude tentang Mitokondria

    Albert Claude adalah salah satu ilmuwan yang mempelopori penelitian tentang mitokondria. Claude mengembangkan teknik fraksinasi sel, yang memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, termasuk mitokondria. Penelitian Claude tentang mitokondria telah membantu kita untuk memahami struktur, fungsi, dan peran mitokondria dalam kesehatan dan penyakit.

Penelitian Claude tentang mitokondria telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang biologi sel. Penelitian Claude telah membantu kita untuk memahami dasar-dasar kehidupan dan membuka jalan bagi pengembangan pengobatan baru untuk berbagai penyakit.

Lisosom

Lisosom, Peraih Nobel

Lisosom adalah organel sel yang berperan penting dalam proses pencernaan seluler. Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang dapat memecah berbagai macam molekul, termasuk protein, karbohidrat, dan lipid. Enzim-enzim ini bekerja pada pH asam, yang dipertahankan oleh membran lisosom. Lisosom juga berperan dalam proses autofagi, yaitu proses pencernaan bagian sel yang rusak atau tidak lagi dibutuhkan.

Albert Claude adalah salah satu ilmuwan yang mempelopori penelitian tentang lisosom. Claude mengembangkan teknik fraksinasi sel, yang memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, termasuk lisosom. Penelitian Claude tentang lisosom telah membantu kita untuk memahami struktur, fungsi, dan peran lisosom dalam kesehatan dan penyakit.

Disfungsi lisosom dapat menyebabkan berbagai penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh disfungsi lisosom antara lain penyakit penyimpanan lisosom, seperti penyakit Gaucher dan penyakit Tay-Sachs. Penyakit penyimpanan lisosom terjadi ketika lisosom tidak dapat mencerna molekul tertentu, sehingga molekul tersebut menumpuk di dalam sel dan menyebabkan kerusakan sel.

Penelitian Claude tentang lisosom telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang biologi sel. Penelitian Claude telah membantu kita untuk memahami dasar-dasar kehidupan dan membuka jalan bagi pengembangan pengobatan baru untuk berbagai penyakit, termasuk penyakit penyimpanan lisosom.

Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma, Peraih Nobel

Retikulum endoplasma (RE) adalah organel sel yang berperan penting dalam sintesis, pelipatan, dan transportasi protein. RE terdiri dari dua jenis, yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar memiliki ribosom pada permukaannya, sedangkan RE halus tidak memiliki ribosom.

  • Sintesis Protein

    RE kasar berperan dalam sintesis protein. Ribosom pada permukaan RE kasar menerjemahkan mRNA menjadi protein. Protein yang disintesis oleh RE kasar kemudian dilipat dan dimodifikasi di dalam RE.

  • Transportasi Protein

    RE berperan dalam transportasi protein. Protein yang disintesis oleh RE kasar diangkut ke aparatus Golgi melalui vesikel. Aparatus Golgi kemudian memodifikasi dan mengemas protein sebelum disekresikan keluar sel.

  • Metabolisme Karbohidrat

    RE halus berperan dalam metabolisme karbohidrat. RE halus mengandung enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis, yaitu proses pembentukan glukosa dari bahan non-karbohidrat.

  • Detoksifikasi Obat

    RE halus berperan dalam detoksifikasi obat. RE halus mengandung enzim yang dapat memetabolisme obat dan mengubahnya menjadi bentuk yang tidak aktif.

Penelitian Albert Claude tentang retikulum endoplasma telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang struktur dan fungsi organel ini. Claude mengembangkan teknik fraksinasi sel, yang memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, termasuk retikulum endoplasma. Penelitian Claude tentang retikulum endoplasma telah membantu kita untuk memahami peran organel ini dalam sintesis protein, transportasi protein, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi obat.

Genetika

Genetika, Peraih Nobel

Genetika merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup. Genetika memiliki peran penting dalam memahami karya-karya Albert Claude karena Claude berfokus pada studi tentang struktur dan fungsi sel, yang merupakan unit dasar kehidupan. Pemahaman tentang genetika memungkinkan Claude untuk mengidentifikasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, seperti mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma.

Salah satu kontribusi penting Claude dalam bidang biologi sel adalah pengembangan teknik fraksinasi sel. Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengisolasi organel sel yang berbeda, sehingga dapat dipelajari secara terpisah. Melalui teknik ini, Claude dapat mengidentifikasi dan mengkarakterisasi organel sel yang sebelumnya tidak diketahui fungsinya.

Pengetahuan tentang genetika juga membantu Claude dalam memahami peran organel sel dalam kesehatan dan penyakit. Misalnya, Claude menemukan bahwa disfungsi mitokondria dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang peran mitokondria dalam penyakit neurodegeneratif.

Secara keseluruhan, genetika merupakan komponen penting dalam karya-karya Albert Claude. Pemahaman tentang genetika memungkinkan Claude untuk mengidentifikasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, serta memahami peran mereka dalam kesehatan dan penyakit. Penemuan Claude telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang biologi sel dan kedokteran.

Kedokteran

Kedokteran, Peraih Nobel

Karya-karya Albert Claude memiliki hubungan yang erat dengan bidang kedokteran. Penelitian Claude tentang struktur dan fungsi organel sel sangat penting untuk memahami bagaimana sel bekerja dan bagaimana penyakit berkembang. Misalnya, penelitian Claude tentang mitokondria telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam produksi energi dan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. Penelitiannya tentang lisosom telah membantu para ilmuwan untuk memahami peran organel ini dalam pencernaan seluler dan penyakit penyimpanan lisosom.

Selain itu, teknik fraksinasi sel yang dikembangkan oleh Claude telah menjadi alat yang sangat penting dalam penelitian medis. Teknik ini telah memungkinkan para ilmuwan untuk mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, sehingga dapat lebih memahami peran mereka dalam kesehatan dan penyakit. Teknik fraksinasi sel telah digunakan untuk mempelajari berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit infeksi.

Dengan demikian, karya-karya Albert Claude telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang kedokteran. Penelitiannya telah membantu kita untuk memahami dasar-dasar penyakit dan mengembangkan pengobatan baru untuk berbagai penyakit. Teknik fraksinasi selnya telah menjadi alat penting dalam penelitian medis dan terus digunakan untuk mempelajari penyakit dan mengembangkan pengobatan baru.

Pertanyaan Umum Seputar Karya-karya Albert Claude

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar karya-karya Albert Claude:

Pertanyaan 1: Apa kontribusi utama Albert Claude dalam bidang biologi sel?

Jawaban: Albert Claude mengembangkan teknik fraksinasi sel, yang memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda. Teknik ini sangat penting untuk memahami struktur dan fungsi sel.

Pertanyaan 2: Mengapa karya Albert Claude penting untuk bidang kedokteran?

Jawaban: Penelitian Claude tentang struktur dan fungsi organel sel membantu kita memahami dasar-dasar penyakit dan mengembangkan pengobatan baru. Teknik fraksinasi selnya juga merupakan alat penting dalam penelitian medis.

Pertanyaan 3: Apa itu mitokondria dan apa perannya dalam sel?

Jawaban: Mitokondria adalah organel sel yang menghasilkan energi. Mereka sering disebut sebagai “pembangkit tenaga sel”. Mitokondria berperan penting dalam produksi ATP, yang merupakan sumber energi utama sel.

Pertanyaan 4: Apa fungsi lisosom dalam sel?

Jawaban: Lisosom adalah organel sel yang mengandung enzim pencernaan. Mereka berperan dalam pencernaan seluler dan autofagi, yaitu proses pencernaan bagian sel yang rusak atau tidak lagi dibutuhkan.

Pertanyaan 5: Bagaimana teknik fraksinasi sel Claude dapat digunakan dalam penelitian medis?

Jawaban: Teknik fraksinasi sel Claude memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda. Hal ini sangat penting untuk memahami peran organel sel dalam kesehatan dan penyakit, serta untuk mengembangkan pengobatan baru.

Pertanyaan 6: Apa saja penghargaan yang diterima Albert Claude atas karyanya?

Jawaban: Claude menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1974 atas karyanya tentang struktur dan fungsi organel sel.

Kesimpulan: Karya-karya Albert Claude sangat penting untuk bidang biologi sel dan kedokteran. Penelitiannya telah membantu kita memahami dasar-dasar kehidupan dan penyakit, serta mengembangkan pengobatan baru.

Artikel Selanjutnya:

Tips Mengenal Karya-karya Albert Claude

Berikut adalah beberapa tips untuk mengenal karya-karya Albert Claude secara mendalam:

Tip 1: Baca karya-karya aslinya

Cara terbaik untuk memahami karya-karya Albert Claude adalah dengan membaca karya-karya aslinya. Karya-karya Claude diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan buku. Anda dapat menemukan karya-karya Claude secara online atau di perpustakaan.

Tip 2: Pelajari tentang teknik fraksinasi sel

Teknik fraksinasi sel adalah kontribusi utama Claude terhadap biologi sel. Teknik ini memungkinkan para ilmuwan mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda. Memahami teknik ini akan membantu Anda memahami karya-karya Claude secara lebih komprehensif.

Tip 3: Fokus pada organel sel yang spesifik

Claude mempelajari berbagai organel sel, termasuk mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma. Anda dapat memilih untuk fokus pada organel sel tertentu untuk mempelajari karya-karya Claude secara lebih mendalam.

Tip 4: Cari sumber-sumber sekunder

Selain karya-karya asli Claude, Anda juga dapat mencari sumber-sumber sekunder untuk mempelajari karya-karyanya. Sumber-sumber sekunder dapat memberikan penjelasan dan konteks yang lebih luas tentang karya-karya Claude.

Tip 5: Kunjungi museum atau pameran

Beberapa museum dan pameran menampilkan karya-karya Claude atau membahas kontribusinya terhadap biologi sel. Mengunjungi museum atau pameran dapat membantu Anda memahami karya-karya Claude dalam konteks sejarah.

Kesimpulan: Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang karya-karya Albert Claude dan kontribusinya terhadap biologi sel.

Kesimpulan

Albert Claude adalah seorang ilmuwan Belgia yang memberikan kontribusi signifikan terhadap bidang biologi sel, khususnya dalam pengembangan teknik fraksinasi sel. Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengisolasi dan mempelajari organel sel yang berbeda, seperti mitokondria, lisosom, dan retikulum endoplasma.

Penelitian Claude tentang organel sel telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan fungsi sel, serta peran organel sel dalam kesehatan dan penyakit. Karyanya telah membuka jalan bagi pengembangan pengobatan baru untuk berbagai penyakit, termasuk penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan penyakit penyimpanan lisosom.

Karya-karya Albert Claude terus menjadi sumber inspirasi bagi para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia. Karyanya telah membantu kita untuk memahami dasar-dasar kehidupan dan membuka jalan bagi penemuan-penemuan baru di masa depan.

Youtube Video:

Mengenal Karya-karya Albert Claude - sddefault


Artikel SebelumnyaKisah Hidup Marie Curie Dan Penemuannya Yang Mengubah Dunia
Artikel BerikutnyaPeran Marie Curie Bagi Kemajuan Teknologi