Rahasia Menanam Bakung Arum yang Indah dan Menawan di Pekarangan

Rahasia Menanam Bakung Arum yang Indah dan Menawan di Pekarangan

Menanam Tanaman Hias Bakung Arum (Zantedeschia) di Pekarangan adalah kegiatan berkebun yang populer karena keindahan dan keragaman jenis tanamannya. Tanaman bakung arum, yang berasal dari Afrika Selatan, memiliki ciri khas berupa bunga berbentuk terompet yang mencolok dan daun hijau mengkilap.

Menanam bakung arum di pekarangan memiliki banyak manfaat. Selain mempercantik tampilan rumah, tanaman ini juga dapat menyerap polusi udara dan menarik kupu-kupu ke taman. Dalam beberapa budaya, bakung arum dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Untuk menanam bakung arum di pekarangan, diperlukan beberapa langkah, antara lain:

  1. Pilih lokasi yang terkena sinar matahari penuh atau teduh parsial.
  2. Gali lubang tanam sedalam dan selebar dua kali ukuran bola lampu bakung arum.
  3. Masukkan bola lampu bakung arum ke dalam lubang dengan bagian runcing menghadap ke atas.
  4. Tutup lubang dengan tanah dan padatkan dengan lembut.
  5. Siram tanaman secara teratur, terutama selama musim kemarau.

Dengan perawatan yang tepat, tanaman bakung arum dapat tumbuh subur dan berbunga indah selama bertahun-tahun. Tanaman ini sangat cocok untuk ditanam di pot, taman bunga, atau sebagai tanaman pembatas.

Menanam Tanaman Hias Bakung Arum (Zantedeschia) di Pekarangan

Menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan memiliki banyak aspek penting yang perlu diperhatikan, mulai dari pemilihan lokasi hingga perawatan tanaman. Berikut adalah 8 aspek penting yang perlu dipertimbangkan:

  • Lokasi
  • Media tanam
  • Pemupukan
  • Penyiraman
  • Pencahayaan
  • Hama dan penyakit
  • Perbanyakan
  • Penanganan pasca panen

Lokasi yang tepat untuk menanam bakung arum adalah di tempat yang terkena sinar matahari penuh atau teduh parsial. Media tanam yang digunakan harus porous dan subur, dengan pH tanah antara 6,0-7,0. Pemupukan dilakukan secara rutin setiap 2-3 bulan dengan menggunakan pupuk NPK. Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama saat musim kemarau. Pencahayaan yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan pembungaan bakung arum. Hama dan penyakit yang umum menyerang tanaman bakung arum antara lain kutu daun, ulat, dan penyakit busuk umbi. Perbanyakan tanaman bakung arum dapat dilakukan melalui pemisahan rumpun atau penanaman biji. Penanganan pasca panen yang tepat dapat memperpanjang umur vas bunga bakung arum.

Lokasi

Lokasi menjadi faktor penting dalam keberhasilan menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan. Bakung arum membutuhkan lokasi yang tepat agar dapat tumbuh dengan baik dan berbunga indah.

  • Sinar matahari

    Bakung arum membutuhkan sinar matahari penuh atau teduh parsial. Lokasi yang terlalu teduh dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan tidak berbunga. Sebaliknya, lokasi yang terlalu panas dapat membuat tanaman layu dan terbakar.

  • Drainase

    Bakung arum tidak menyukai tanah yang tergenang air. Pilih lokasi dengan drainase yang baik untuk menghindari pembusukan umbi.

  • pH tanah

    Bakung arum tumbuh optimal pada tanah dengan pH antara 6,0-7,0. Tanah yang terlalu asam atau basa dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

  • Terlindung dari angin

    Bakung arum memiliki batang yang tinggi dan mudah patah. Pilih lokasi yang terlindung dari angin kencang untuk menghindari kerusakan tanaman.

Dengan memilih lokasi yang tepat, tanaman bakung arum dapat tumbuh subur dan memperindah pekarangan Anda dengan bunganya yang menawan.

Media tanam

Media tanam merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan. Media tanam yang tepat akan menyediakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media tanam untuk bakung arum:

  • Daya serap air

    Media tanam harus memiliki daya serap air yang baik agar dapat menyimpan cukup air untuk kebutuhan tanaman. Namun, media tanam juga harus memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan umbi.

  • Aerasi

    Akar bakung arum membutuhkan aerasi yang baik untuk dapat bernapas dan menyerap nutrisi. Media tanam yang terlalu padat dapat menghambat aerasi dan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.

  • pH

    Bakung arum tumbuh optimal pada media tanam dengan pH antara 6,0-7,0. Media tanam yang terlalu asam atau basa dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

  • Kandungan nutrisi

    Media tanam harus mengandung cukup nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Nutrisi dapat ditambahkan melalui pemupukan secara teratur.

Dengan memilih media tanam yang tepat, tanaman bakung arum dapat tumbuh subur dan berbunga indah di pekarangan Anda.

Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu aspek penting dalam menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan. Pemberian pupuk secara teratur dapat membantu tanaman tumbuh subur, berbunga lebat, dan tahan terhadap hama dan penyakit.

Bakung arum membutuhkan nutrisi lengkap untuk pertumbuhan optimalnya. Nutrisi tersebut dapat diperoleh dari pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik seperti kompos atau kotoran hewan dapat memberikan nutrisi secara perlahan dan berkelanjutan. Sedangkan pupuk anorganik dapat memberikan nutrisi secara cepat, namun perlu diberikan secara hati-hati untuk menghindari kelebihan pupuk yang dapat merusak tanaman.

Waktu dan dosis pemupukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Umumnya, pemupukan dilakukan setiap 2-3 bulan sekali. Dosis pupuk yang diberikan harus sesuai dengan petunjuk pada kemasan pupuk. Pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman keracunan pupuk, sedangkan pemupukan yang kurang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Dengan pemupukan yang tepat, tanaman bakung arum dapat tumbuh subur dan berbunga indah di pekarangan Anda.

Penyiraman

Penyiraman merupakan aspek penting dalam menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan. Bakung arum membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya, namun penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan pembusukan umbi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara penyiraman yang tepat untuk tanaman bakung arum.

Bakung arum membutuhkan penyiraman secara teratur, terutama selama musim kemarau. Frekuensi penyiraman tergantung pada kondisi tanah dan cuaca. Tanah yang porous dan berpasir membutuhkan penyiraman lebih sering dibandingkan tanah yang liat. Cuaca yang panas dan kering juga membutuhkan penyiraman lebih sering. Sebagai pedoman umum, bakung arum perlu disiram setiap 1-2 minggu sekali selama musim kemarau.

Saat menyiram bakung arum, pastikan air langsung mengenai tanah di sekitar tanaman dan hindari membasahi daunnya. Pembasahan daun dapat menyebabkan penyakit jamur. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan yang berlebihan.

Dengan penyiraman yang tepat, tanaman bakung arum dapat tumbuh subur dan berbunga indah di pekarangan Anda.

Pencahayaan

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan. Bakung arum membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhan dan pembungaannya. Cahaya matahari membantu tanaman melakukan fotosintesis, yaitu proses pembuatan makanan oleh tanaman. Tanpa cahaya matahari yang cukup, tanaman bakung arum akan tumbuh kerdil, berdaun pucat, dan tidak berbunga.

Kebutuhan cahaya matahari untuk bakung arum berbeda-beda tergantung pada varietasnya. Ada varietas yang membutuhkan sinar matahari penuh, ada pula yang dapat tumbuh baik di tempat teduh parsial. Namun, secara umum, bakung arum membutuhkan cahaya matahari setidaknya 6 jam per hari. Jika tanaman tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup, dapat dilakukan penyinaran buatan menggunakan lampu LED.

Selain intensitas cahaya, kualitas cahaya juga perlu diperhatikan. Cahaya matahari langsung pada siang hari dapat menyebabkan daun bakung arum terbakar. Oleh karena itu, sebaiknya tanaman bakung arum diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung pada siang hari, misalnya di bawah naungan pohon atau menggunakan paranet.

Hama dan penyakit

Dalam menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan, hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kerusakan, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit yang umum menyerang bakung arum, serta cara pengendaliannya.

  • Hama

    Jenis hama yang umum menyerang bakung arum antara lain kutu daun, ulat, dan thrips. Kutu daun dapat menghisap cairan tanaman, menyebabkan daun menguning dan keriting. Ulat dapat memakan daun dan bunga, sedangkan thrips dapat menyebabkan kerusakan pada bunga dan tunas. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida organik atau kimiawi.

  • Penyakit

    Jenis penyakit yang umum menyerang bakung arum antara lain busuk umbi, bercak daun, dan layu fusarium. Busuk umbi disebabkan oleh jamur yang menyerang umbi tanaman, menyebabkan umbi membusuk dan tanaman layu. Bercak daun disebabkan oleh jamur yang menyerang daun, menyebabkan munculnya bercak-bercak pada daun. Layu fusarium disebabkan oleh jamur yang menyerang akar tanaman, menyebabkan tanaman layu dan mati. Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida organik atau kimiawi.

Dengan melakukan pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit secara tepat, tanaman bakung arum dapat tumbuh sehat dan berbunga indah di pekarangan Anda.

Perbanyakan

Perbanyakan merupakan salah satu aspek penting dalam menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan. Dengan melakukan perbanyakan, kita dapat memperbanyak jumlah tanaman bakung arum yang kita miliki, baik untuk memperindah pekarangan sendiri atau untuk dijual.

Ada dua cara utama untuk memperbanyak tanaman bakung arum, yaitu melalui pemisahan rumpun dan penanaman biji. Pemisahan rumpun dilakukan dengan membagi rumpun tanaman bakung arum yang sudah dewasa menjadi beberapa bagian. Setiap bagian yang terpisah tersebut kemudian dapat ditanam secara terpisah dan akan tumbuh menjadi tanaman baru.Sedangkan penanaman biji dilakukan dengan menanam biji bakung arum di media tanam yang sesuai. Biji bakung arum dapat diperoleh dari bunga yang sudah layu dan kering. Penanaman biji memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pemisahan rumpun, tetapi dapat menghasilkan jumlah tanaman yang lebih banyak.

Perbanyakan tanaman bakung arum sangat penting untuk menjaga keberlangsungan tanaman ini di pekarangan. Dengan melakukan perbanyakan secara teratur, kita dapat memastikan bahwa tanaman bakung arum akan terus memperindah pekarangan kita dengan bunganya yang indah.

Penanganan pasca panen

Penanganan pasca panen merupakan aspek penting dalam budidaya tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan. Dengan penanganan yang tepat, bunga bakung arum dapat bertahan lebih lama dan tetap indah setelah dipotong dari tanaman.

  • Pemotongan

    Bunga bakung arum sebaiknya dipotong pada pagi hari saat bunga masih segar. Gunakan pisau yang tajam untuk memotong batang bunga secara diagonal. Potong batang bunga dengan panjang sekitar 15-20 cm.

  • Perendaman

    Setelah dipotong, bunga bakung arum perlu direndam dalam air bersih selama beberapa jam. Perendaman ini bertujuan untuk menjaga kesegaran bunga dan mencegahnya layu.

  • Penambahan nutrisi

    Untuk memperpanjang umur vas bunga bakung arum, dapat ditambahkan nutrisi ke dalam air rendaman. Nutrisi dapat berupa gula atau larutan khusus bunga potong yang dijual di toko bunga.

  • Penyimpanan

    Bunga bakung arum yang sudah direndam dapat disimpan di tempat yang sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Hindari menyimpan bunga di dekat buah-buahan, karena buah-buahan mengeluarkan gas etilen yang dapat mempercepat pematangan dan layu pada bunga.

Dengan penanganan pasca panen yang tepat, bunga bakung arum dapat bertahan hingga 2 minggu di dalam vas. Bunga bakung arum yang indah dan tahan lama dapat menjadi dekorasi yang menarik untuk mempercantik rumah atau acara-acara khusus.

Pertanyaan Umum tentang Menanam Tanaman Hias Bakung Arum (Zantedeschia) di Pekarangan

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai penanaman tanaman hias bakung arum di pekarangan:

Pertanyaan 1: Apa saja jenis bakung arum yang cocok ditanam di pekarangan?

Jawaban: Ada banyak jenis bakung arum yang dapat ditanam di pekarangan, antara lain Zantedeschia aethiopica (bakung arum putih), Zantedeschia elliottiana (bakung arum kuning), dan Zantedeschia rehmannii (bakung arum merah muda).

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menanam bakung arum dari umbi?

Jawaban: Tanam umbi bakung arum dengan bagian runcing menghadap ke atas, pada kedalaman sekitar 5-7 cm. Beri jarak antar umbi sekitar 15-20 cm.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara merawat tanaman bakung arum agar rajin berbunga?

Jawaban: Berikan sinar matahari yang cukup, penyiraman yang teratur, dan pemupukan secara berkala. Buang bunga yang sudah layu untuk memacu pertumbuhan bunga baru.

Pertanyaan 4: Apa saja hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman bakung arum?

Jawaban: Hama yang umum menyerang bakung arum antara lain kutu daun dan ulat. Sedangkan penyakit yang dapat menyerang bakung arum antara lain busuk umbi dan bercak daun.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara memperbanyak tanaman bakung arum?

Jawaban: Bakung arum dapat diperbanyak melalui pemisahan rumpun atau penanaman biji.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara menyimpan bunga bakung arum agar tahan lama?

Jawaban: Potong batang bunga secara diagonal dan rendam dalam air bersih. Tambahkan nutrisi ke dalam air rendaman dan simpan bunga di tempat yang sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung.

Demikian beberapa pertanyaan umum tentang menanam tanaman hias bakung arum di pekarangan. Dengan perawatan yang tepat, tanaman bakung arum dapat tumbuh subur dan memperindah pekarangan Anda dengan bunganya yang indah.

Untuk informasi lebih lengkap, silakan berkonsultasi dengan ahli pertanian atau kunjungi sumber-sumber terpercaya di internet.

Tips Menanam Tanaman Hias Bakung Arum (Zantedeschia) di Pekarangan

Untuk mendapatkan tanaman bakung arum yang tumbuh subur dan berbunga indah di pekarangan, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

Tip 1: Pilih lokasi tanam yang tepat.
Bakung arum membutuhkan lokasi yang terkena sinar matahari penuh atau teduh parsial, dengan tanah yang gembur dan berdrainase baik.

Tip 2: Tanam umbi bakung arum dengan benar.
Tanam umbi bakung arum dengan bagian runcing menghadap ke atas, pada kedalaman sekitar 5-7 cm. Beri jarak antar umbi sekitar 15-20 cm.

Tip 3: Siram tanaman secara teratur.
Bakung arum membutuhkan penyiraman secara teratur, terutama selama musim kemarau. Hindari penyiraman yang berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan umbi.

Tip 4: Beri pupuk secara berkala.
Pupuk tanaman bakung arum setiap 2-3 bulan sekali dengan pupuk NPK. Pemupukan dapat membantu tanaman tumbuh subur dan berbunga lebat.

Tip 5: Buang bunga yang sudah layu.
Bunga bakung arum yang sudah layu sebaiknya segera dibuang. Hal ini dapat memacu pertumbuhan bunga baru dan mencegah tanaman terlihat tidak rapi.

Tip 6: Lindungi tanaman dari hama dan penyakit.
Hama yang umum menyerang bakung arum antara lain kutu daun dan ulat. Sedangkan penyakit yang dapat menyerang bakung arum antara lain busuk umbi dan bercak daun. Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara tepat untuk menjaga kesehatan tanaman.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menanam tanaman hias bakung arum yang tumbuh subur dan memperindah pekarangan Anda dengan bunganya yang indah.

Kesimpulan:
Menanam tanaman hias bakung arum di pekarangan tidaklah sulit. Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini dapat tumbuh subur dan berbunga indah selama bertahun-tahun. Jadi, jangan ragu untuk mempercantik pekarangan Anda dengan tanaman bakung arum yang menawan.

Kesimpulan

Menanam tanaman hias bakung arum (Zantedeschia) di pekarangan merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Tanaman ini memiliki bunga yang indah dan dapat mempercantik tampilan rumah. Selain itu, bakung arum juga dapat menyerap polusi udara dan menarik kupu-kupu ke taman.

Menanam bakung arum di pekarangan tidaklah sulit. Tanaman ini dapat tumbuh subur dengan perawatan yang minimal. Dengan mengikuti tips-tips yang telah diuraikan dalam artikel ini, Anda dapat menanam bakung arum yang tumbuh subur dan berbunga indah di pekarangan Anda.

Artikel SebelumnyaAsal-usul Dan Jenis Tanaman Cabe
Artikel BerikutnyaHak Paten Atas Temuan James Dyson