KLIKTREND.com – Kasus 3 emak di Kerawang mengundang reaksi dari Ma’ruf Amin. Calon Presiden Nomor urut 01 ini menyampaikan banyak hoaks dan fitnah yang menjadi hambatan petahana di Pilpres kali ini. Salah satu dari banyak hambatan itu yakni serangan kampanye hitam emak-emak di Kerawang, Jawa Barat.
Kampanye hitam yang dilakukan oleh emak-emak tersebut adalah jika Jokowi terpilih lagi, maka suara azan tak lagi terdengar, hingga pernikahan sesama jenis.
Ma’ruf mengaku heran dengan kampanye tersebut. Dia mengatakan bahwa dirinya seorang kiai, sehingga tidak mungkin tak ada lagi suara azan jika terpilih.
“Di Karawang ada isu Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin terpilih nanti tidak lagi ada orang azan,” kata Ma’ruf, Selasa (26/2/2019).
“Saya ini kiai tukang azan, betul atau tidak, kok malah enggak ada azan. Itu bohong itu fitnah,” lanjut Ma’ruf.
[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=8AtmiAlLMew” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://kliktrend.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]
Baca juga: Keren, Ini Daftar Vila Hotman Paris di Bali
Ketua Umum MUI itu tak habis pikir heran dengan hoaks yang bertebaran seperti isu Kementerian Agama yang akan dibubarkan, dan kampanye hitam yang disiarkan di Karawang. Menurut Ma’ruf cara seperti itu merusak demokrasi.
“Ini orang ingin merusak mengacaukan negara kita Indonesia dan merusak demokrasi kalau kampanye dengan cara-cara tidak sehat,” kata Ma’ruf.
“Mudah-mudahan kita dijaga oleh Allah karena setiap yang benar, pasti dijaga Allah SWT,” imbuhnya.
Menghadiri Istighosah itu merupakan rangkaian safari Ma’ruf Amin di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Ma’ruf kemarin (25/2) telah melakukan safari di Cirebon.
Mantan Rais Aam PB NU itu dijadwalkan akan bergerilya selama hari nonstop di Jawa Barat hingga 1 Maret 2019.*
( Kumparan )