Viral Pria Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor, Begini Kejadiannya

Pria tersebut membawa jenazah itu di jalan raya di siang bolong.

Kliktrend.com – Kisah seorang pria yang nekad membawa jenazah ibunya dengan bronjong di jok sepeda motor viral di media sosial.

Aksi yang terekam dalam video dan viral di media sosial tersebut mengundang perhatian warganet tanah air.

Melansir TriebunNews pada Jumat (30/10/2020), peristiwa itu diduga terjadi di jalan raya wilayah Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.

Baca jugaTanggapan Dirjen Dukcapil Soal Viralnya Ibu Asal Surabaya yang Urus Surat Kematian Anak ke Kemendagri

Kisah Pria Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor

Diketahui dalam video yang beredar viral tersebut, terdengar suara perempuan yang mempertanyakan benda yang dibawa pemotor.

“Iki gowo opo cobo, kok medeni banget lho, (ini bawa apa coba, menakutkan sekali),” ucapnya.

“Daerah simo gowo opo sih? (di daerah Simo bawa apa sih),” katanya lagi.

Tak berselang lama perkataan perempuan itu ditimpali suara laki-laki.

“Iki wong opo udu, astaga,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Banyudono, AKP Marjoko membenarkan kejadian pemotor membawa jenazah di atas beronjong yang diletakkan di jok belakang.

Kejadian itu bermula dari Sutejo, warga Dukuh Bantulan RT 03 RW 04 Kelurahan Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali merawat ibu kandungnya, Ginem di rumahnya.

Itu dilakukannya bersama istri dan kedua anaknya. Ginem kemudian meninggal dunia pukul 08.00 WIB.

“Sutejo membawa jenazah menggunakan sepeda motor dengan memakai beronjong,” kata Marjoko kepada TribunSolo.com, Kamis (29/10/2020).

Marjoko mengatakan, pihaknya telah mencari tahu bagaimana fakta sebenarnya asal muasal Sutejo membawa jenazah ibunya.

Dari keterangan Perangkat Desa Jembungan, Suwardi, semula Sutejo bersama istri dan 2 anaknya merawat ibu kandungnya, Ginem, yang sakit di rumah.

Ginem diketahui meninggal dunia Kamis (29/10/2020) pukul 08.00 WIB.

Dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.

Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah. Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.

Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.

Tujuannya, untuk dimakamkan pekarangan rumah keluarga yang berada di Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat kelahiran ibu Ginem.

Foto/TribunNews

Baca jugaRayakan Ulang Tahun Ke-61, Hotman Paris Dapat Kado dari Syahrini dan Reino Barack

Padahal, jarak rumah Sutejo dengan desa ibunya itu cukuo jauh, sekitar 10 kilometer. Ia membawa jenazah itu di jalan raya di siang bolong.

Jenazah Ginem, ibunda Sutejo, akhirnya dimakamkan di pemakaman umum yang terletak di sana.

Lebih lanjut, Kapolsek Banyudono AKP Marjoko meluruskan pernyataan Sutejo bila tetangga Sutejo di Desa Jembungan menolak rencananya memakamkan ibunya di sana.

Warga bahkan tak mengetahui bila ibu Sutejo meninggal. Belakangan, warga menyebut bila Sutejo merupakan orang yang sangat tertutup pada warga.

Marjoko juga mengakui Sutejo sangat sulit diajak berkomunikasi.

“Tadi Perangkat Desa Jembungan meluruskan, tidak betul isu di media sosial kalau ada penolakan dari warga. Mereka bahkan tidak tahu kalau ibu Sutejo meninggal, karena Sutejo itu orangnya tertutup dengan tetangga,” kata Marjoko.*

Artikel SebelumnyaRayakan Ulang Tahun Ke-61, Hotman Paris Dapat Kado dari Syahrini dan Reino Barack
Artikel BerikutnyaMaia Estianty Ungkap Kehidupan Rumah Tangganya dengan Irwan Mussry