Kliktrend.com – Setelah 22 tahun menjalani hidup berumah tangga, istri pertama Kiwil tiba-tiba mengajukan gugatan cerai.
Dilansir dari Kompas.com, istri pertama Wildan Delta alias Kiwil yang diketahui bernama Rohiman membenarkan telah mengajukan gugatan cerai kepada sang suami.
“Iya (gugat cerai Kiwil),” ujar Rohimah Selasa, (15/12/2020) dikutip dari TribunNews.
Baca juga: Ketua RT Ungkap Kondisi Teddy Pardiyana Usai Ditinggal Istri Barunya
Gugatan Cerai Istri Pertama Kiwil
Diketahui dalam keterangannya, istri pertama Kiwil, Rohimah menuturkan, baru hari ini ia melayangkan gugatan cerai kepada Kiwil.
Ketika ditanya terkait alasan menggugat cerai Kiwil, Rohimah enggan menjelaskan.
“Baru hari ini (dilayangkan gugat cerai).”
“Hanya saya yang tahu (alasannya mengajukan gugatan cerai), saya enggak bisa ngomong,” tandas Rohimah.
Untuk diketahui, Rohimah dan Kiwil telah membina rumah tangga selama 22 tahun. Rohimah dan Kiwil menikah pada 28 Februari 1998 lalu.
Keduanya pun telah dikaruniai empat orang anak.
Melalui akun Instagram pribadinya, @rohimah_alli mengunggah foto ketika mendatangi Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Dalam unggahan tersebut, Rohimah hanya menulis caption singkat.
“Bismillah,” tulis Rohimah.
Baca juga: Richard Kyle Rayakan Ulang Tahun, Begini Doa Jessica Iskandar
Pada unggahan sebelumnya, Rohimah juga sempat menulis sebuah curhatan melalui Instagram.
Rohimah berharap agar setiap langkah ke depan yang ia ambil merupakan keputusan yang terbaik.
Selanjutnya, Rohimah juga memohon dukungan supaya terus semangat.
“Bismillah …
Semoga langkah yang akan aku ambil ke depannya bisa membawa hikmah yg terbaik dan keberkahan yg Barokah….
Mohon Doa nya dan support semangatnya dalam hal kebaikkan,” tulis Rohimah.
Sementara itu, dalam unggahan lainnya, Rohimah mengunggaha tulisan tentang orang baik sering tersakiti dan tertipu.
Berikut Tulisan dalam Postingan Rohimah:
“Mengapa orang baik sering tersakiti dan tertipu.
Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yang ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya”.*
