Kliktrend.com – Polemik pernyataan pendeta Saifuddin Ibrahim beberapa hari yang lalu sempat ramai diperbincangkan publik di media sosial.
Diketahui Saifuddin Ibrahim secara terang-terangan meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus 300 ayat Al-Quran.
Trending: Aksi Pawang Hujan di Mandalika Dihujat Warganet dan Diminta Bertobat
Hal tersebut menurut Saifuddin Ibrahim mengatakan 300 ayat Al-Quran terindikasi jadi biang berok munculnya paham radikalisme di Indonesia.
Pendeta Saifuddin Sebut Ayat Berbahaya
Ayat-ayat tersebut juga menurutnya sangat berbahaya sehingga sangat layak untuk dihapus dari Al-quran.
“Kalau perlu pak 300 ayat Al-Quran yang menjadi pemicu hidupnya intorelan atau radikalisme itu dihapus pak. Karena sangat berbahaya,” kata Saifuddin Ibrahim melalui kanal youtubenya.
Selain itu, Saifuddin Ibrahim juga menyarankan Menteri Agam untuk mengevaluasi seluruh kurikulum sekolah berbasis Islam hingga Pesantren.
Trending: Kecelakaan Parah, Marc Marquez Out dari Balapan di Mandalika
“Atur juga kurikulum yang ada di madrasah, hingga perguruan tingi. Karena sumber kekacuan itu dari kurikulum yang tidak benar. Bahkan kurikulum di Pesantren jangan takut dirombak pak,” jelasnya.
“Karena pesantren itu bisa melahirkan kaum radikal. Seperti saya ini dulunya radikal. Saya pernah ngajar di Pesantren, jadi saya ngerti pak,” tambahnya.
Pendeta Saifuddin Dilaporkan ke Polisi
Sontak saja pernyataan Saifuddin Ibrahim itu langsung menyita perhatian publik. Banyak pejabat maupun tokoh masyarakat yang mengencam pernyataan Saifuddin Ibrahim tersebut.
Buntut ucapan kontroversinya tersebut, Saifuddin Ibrahim resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Husin alwi Shihab atas kasus penistaan agama.
Trending: Pulang dari Luar Negeri, Ria Ricis Langsung Masuk IGD
Tidak hanya dilaporkan, Menko Polhukam Mahfud MD juga meminta agar Pendeta Saifuddin juga diperiksa lantaran telah menista agama Islam.
Meski sudah diingatkan Mahfud MD, Pendeta Saifuddin malah mengeluarkan pernyataan cukup keras yang menantang Menteri asal Madura itu berduel dan menyebutnya salah sasaran.
Josep Paul Zhang Bela Pendeta Saifuddin
Namun di mata Jozeph Paul Zhang pernyataan Saifuddin Ibrahim menurutnya tidak ada yang salah. Ia pun memaparkan kalau di China ayat-ayat Al-Quran yang dimaksud Saifuddin Ibrahim sampai dihapus.
“Kalau di China, Alqurannya itu tipis sekali jadi hanya 30 persen saja. Karena 60 persen, itu berisi ayat-ayat radikal. Hilang itu di China,” ucap Jozeph melalui kanal youtubenya.
Jozeph pun meminta kepada masyarakat untuk tidak serta merta langsung menyalahkan Saifuddin Ibrahim. Seharusnya masyarakat terlebih dahulu mengkaji hal tersebut.
Trending: Denny Cagur Dituding Punya Simpanan, Tanggapan Istri Tuai Sorotan Warganet
“Sih Saifudin ini emang orangnya menyebalkan. Tapi kalau dia tidak salah, jangan disalah-salahkan,” paparnya.
Sependapat dengan Saifuddin Ibrahim, Jozeph justru menemukan lebih dari 300 ayat Al-Quran yang terindikasi sebagai biang kerok berkembangnya paham radikalisme.
“Setuju (300 ayat Alquran) di skip. Kalau dihilangkan memang sulit,”
“Sebetulnya lebih dari 300 ayat yang harus dihilangkan. Ayat-ayat yang cenderung rasis dan anti terhadap kelompok lain,” tegasnya.