KLIKTREND.com – Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkai elektabilitas capres dan cawapres 2019.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengatakan bahwa pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul atas pasangan Prabowo-Sandiaga.
Elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin berada di angka 57,6 persen, sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 31,8 persen. Dalam survei tersebut, adapun 10,6 persen responden menyatakan tidak tahu/rahasia.
Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah “Seandainya pemilihan presiden dilaksanakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden berikut?”.
[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=HJxSHXlELnA&feature=youtu.be” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://kliktrend.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]
Trending: Klarifikasi Salmafina Sunan Soal Videonya yang Viral di Medsos
Survei ini dilaksanakan pada 24 Februari-5 Maret 2019 melalui proses wawancara tatap muka. Menurut Direktur SMRC Djayadi Hanan mengatakan, jarak perolehan suara di antara kedua pasangan semakin lebar.
“Hingga melampaui 25 persen,” kata Djayadi Hanan di Jakarta, Minggu (17/3/2019), seperti dikutip dari Antara.
Djayadi mengatakan, angka ini naik dari survei elektabilitas pada Januari 2019. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 32,1 persen.
Trending: Terungkap Pesan WhatsApp Mahfud Untuk Romahurmuziy Sebelum Terjaring OTT
Faktor-faktor penyebab meningkatnya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf
Djayadi menilai, kenaikan dukungan bagi Jokowi-Ma’ruf karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut yakni optimisme masyarakat atas kondisi ekonomi, kemampuan Jokowi memimpin Indonesia, penilaian masyarakat mengenai debat pilpres, serta ketidakpercayaan masyarakat terhadap berbagai berita bohong dan fitnah yang menyudutkan Jokowi.
“Dalam survei ini, SMRC menemukan bahwa 71 persen responden mengaku sangat atau cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Sebanyak 66 persen responden percaya Jokowi mampu memimpin bangsa,” kata Djayadi.
Survei juga merekam kepuasan responden atas kebijakan pemerintah dalam berbagai sektor-sektor sosial, ekonomi, dan keamanan.
Selain itu juga sektor kesehatan, penanggulangan narkoba, ancaman teroris, hingga pembangunan infrastruktur dan pengendalian nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
“Yang masih kurang positif adalah evaluasi atas kebutuhan pokok. Namun, dalam hal ini trennya menunjukkan perubahan dari survei sebelumnya,” ujar Djayadi.
Mengenai debat pilpres antara kedua capres, Djayadi mengatakan, publik menilai Jokowi lebih baik daripada Prabowo.
“Lebih dari 61 persen menganggap Jokowi lebih baik di debat kedua, sementara hanya 29 persen yang menilai Prabowo lebih baik,” kata dia.
Trending: Jika Terpilih, Sandiaga Uno Pastikan Sistem Ujian Nasional Dihentikan
Selain itu, survei SMRC menunjukkan masyarakat umumnya skeptis dengan berita dan informasi negatif tentang Jokowi. Berita negatif tersebut yang terkait dengan anti-Islam, RRC, dan komunisme.
“Masyarakat ternyata cukup selektif dan tidak menerima begitu saja berita negatif yang disiarkan tentang Jokowi,” kata Djayadi.
Survei ini melibatkan 2.479 responden yang merupakan warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum.
Populasi itu dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei ini sebesar lebih kurang 2 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.*
( Kompas )