Peringatan hari ulang tahun Konstitusi Indonesia menjadi momentum tonggak penting dalam pembangunan konektivitas digital nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pengesahan Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menjadi landasan konstitusional yang menjaga kesatuan, ketangguhan, dan kemajuan bangsa Indonesia.
Presiden Joko Widodo telah menetapkan Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-I sebagai salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung konektivitas digital untuk kemajuan bangsa. Menurut Menkominfo, groundbreaking Stasiun Bumi Satelit Multifungsi Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-I menunjukkan kesungguhan Pemerintah untuk melakukan percepatan transformasi digital untuk menghadirkan konektivitas digital di seluruh pelosok Nusantara.
“Hari ini, kita menorehkan tonggak bersejarah bangsa dengan bersama-sama menyaksikan peletakan batu pertama atau groundbreaking Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control, dan Gateway Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Satelit Multifungsi, yang kita kenal sebagai Satelit Republik Indonesia (SATRIA),” jelasnya dalam Groundbreaking Ceremony Stasiun Bumi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Pemerintah, di Gedung PSN, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (18/08/2021).
Proyek Satelit SATRIA-Iini menurut Menteri Johnny merupakan bentuk nyata upaya Pemerintah untuk menyediakan konektivitas yang inklusif dan merata hingga ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Penyediaan infrastruktur ini merupakan prayasarat awal yang krusial untuk mewujudkan percepatan transformasi digital Indonesia. Dengan berbasis pada human-centred approach, diharapkan penyelenggaraan infrastruktur dapat memberikan manfaat besar sekaligus membuka peluang-peluang digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo mengajak seluruh pihak untuk menjadikan groundbreaking sebagai milestone awal bersama, demi memajukan ketangguhan digital bangsa melalui konektivitas yang menyatukan dan menghubungkan seluruh masyarakat Indonesia.
“Mari kita jadikan pula momentum ini sebagai titik lompatan besar untuk terus bertransformasi, terus bertumbuh dan tangguh menuju Indonesia Terkoneksi: Semakin digital, Semakin maju!” imbuhnya.
<h2><strong>Kikis Kesenjangan Digital</strong></h2>
Menurut Menteri Johnny, kondisi geografis Indonesia di archipelago yang terdiri dari ribuan pulau, gunung, bukit, lembah, sungai, ngarai, selat, dan laut yang luas dengan beragam tantangan dalam penyediaan jaringan terestrial.
“Ini menjadi salah satu pertimbangan dalam pilihan teknologi satelit sebagai solusi telekomunikasi dalam usaha bersama untuk memperkecil kesenjangan akses broadband internet to bridge digital divide,” ujarnya.
Di tengah berbagai tantangan pandemi, Proyek Satelit SATRIA-I hadir sebagai bentuk nyata dan upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo untuk menyediakan konektivitas yang inklusif dan merata hingga ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah 3T.
“Pengadaan infrastruktur ini merupakan prayasarat awal yang krusial untuk mewujudkan percepatan transformasi digital Indonesia. Dengan berbasis pada human-centred approach, diharapkan penyelenggaraan infrastruktur dapat memberikan manfaat besar sekaligus membuka peluang-peluang digital bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Menkominfo.
Menteri Johnny menegaskan penyediaan konektivitas yang inklusif dan merata juga merupakan agenda dari negara anggota G-20. “Ini juga menjadi agenda G-20, dimana Indonesia menjadi salah satu anggota G-20, yang tahun 2022 nanti akan menjalani perannya sebagai Presidensi G-20 Summit,” ungkapnya.
Kegiatan groundbreaking berlangsung secara hybrid, hadir di lokasi bersama Menteri Kominfo antara lain Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mayor Jenderal TNI Hilman Hadi; Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong; Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Anang Latif beserta jajaran pengawas.
Ada pula Direktur Pengawasan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ariyanto; Direktur Utama Penjamin Infrastruktur Indonesia Muhammad Wahid Sutopo; serta Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) Adi Rahman Adiwoso.
Hadir secara virtual Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan Achsanul Qosasi; Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso; Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo; Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Polisi Slamet Uliandi; serta beberaapa kepala daerah.*