Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menggelar Anugerah Jurnalistik Kominfo (AJK) tahun 2021.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba menyatakan, lomba tahunan yang telah digelar sejak 2018 itu sebagai bentuk apresiasi kepada jurnalis di seluruh Indonesia atas kontribusi meliput di sektor Kominfo.
“Sebagai bagian dalam kolaborasi pentahelix nasional kita, jurnalis memiliki peran vital. Oleh sebab itu, saya mengajak rekan-rekan insan pers di seluruh Indonesia untuk ikut berpartisipasi, menyumbang ide dan gagasan terbaiknya melalui Anugerah Jurnalistik Kominfo atau AJK 2021,” ujarnya dalam kegiatan Launching AJK 2021 secara virtual, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (25/05/2021).
Sekjen Mira Tayyiba menyatakan, penyelenggaraan AJK tahun 2021 yang mengusung tema “Indonesia Terkoneksi: Semakin Digital, Semakin Maju” ini merupakan kegiatan yang menghimpun beragam karya insan pers baik berupa tulisan, foto dan video.
“Karena bagi Kominfo, karya rekan-rekan adalah referensi bagi negeri, literasi dan edukasi bagi masyarakat, dan masukan kepada pemerintah untuk menghantarkan Indonesia sebagai bangsa digital,” tandasnya.
Akselerasi Transformasi Digital
Sekjen Kominfo menjelaskan dalam menghadapi era akselerasi transformasi digital, beberapa tahun ke depan masyarakat akan melihat pemerataan infrastruktur digital hingga ke pelosok negeri, serta adopsi teknologi digital baru di berbagai lini.
Kedua hal tersebut juga diikuti dengan pengembangan talenta digital yang masif, penguatan ekosistem pemerintahan berbasis digital.
“Kami berharap melalui Akselerasi Transformasi Digital, seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati manfaat kemajuan teknologi secara pasti tanpa terkecuali. Komitmen tersebut kami perkuat dengan menggelorakan Indonesia Terkoneksi: Semakin Digital, Semakin Maju. Jargon inilah yang kemudian dipilih sebagai tema besar dalam kegiatan Anugerah Jurnalistik Kominfo (AJK) tahun 2021,” tandasnya.
Menurut Sekjen Mira, upaya mewujudkan Indonesia terkoneksi dan memperkecil kesenjangan digital atau digital divide, tentunya membutuhkan kerja lintas sektor dan lintas aktor, baik pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, masyarakat luas, dan juga termasuk jurnalis dan insan pers Indonesia.
“Sebagai salah satu pilar penyokong bangsa, pers yang berkualitas dan berintegritas dibutuhkan untuk menjamin ruang-ruang digital yang sehat dan produktif,” jelasnya.
Literasi Digital
Dalam upaya turut menjaga kebebasan berekspresi dan berpendapat, awak jurnalis diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Hal tersebut diperkuat dengan diluncurkannya Program Literasi Digital Nasional, ”Indonesia Makin Cakap Digital” oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu.
“Melalui program ini, pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk hal-hal positif dan mengurangi dampak negatifnya. Demi mewujudkan visi tersebut, kami juga membutuhkan dukungan dari rekan-rekan jurnalis dengan turut mempromosikan konten-konten yang memuat pilar-pilar utama literasi digital, yaitu Digital Ethics, Digital Safety, Digital Skills, dan Digital Culture,” tandasnya.
Sekjen Kominfo menilai jika secara masif dilakukan peningkatkan literasi digital, insan pers di era kekinian dapat berperan mendorong masyarakat bertransformasi dari ruang fisik ke ruang digital.
Sedangkan hal lainnya dengan mendorong ruang digital yang sehat dan positif, berita daring tentunya memiliki keunggulan dengan kemampuannya untuk mendiseminasi berita yang up-to-date hingga dalam hitungan detik. Nilai plus itu perlu diimbangi dengan kualitas jurnalistik yang selalu dijaga, sehingga berita yang tersebar tidak hanya cepat, namun juga tepat.
“Marilah kita menjaga ruang digital dengan berita-berita yang menjunjung nilai-nilai yang toleran, inklusif, dan beretika dalam konten-konten jurnalistik,” ujarnya.
Menurut Sekjen Kominfo, prinsip-prinsip kode etik jurnalistik penting untuk selalu dipegang termasuk akurasi, akuntabilitas, independensi, objektivitas, berimbang, adil, dan yang tidak kalah penting menghormati privasi.
“Ruang digital yang sehat juga perlu diwujudkan dengan menangkal berita-berita bohong atau hoaks, disinilah peran jurnalis krusial untuk turut melakukan klarifikasi atas berita bohong serta mengedukasi masyarakat. Saya ucapkan selamat mengikuti kompetisi Anugerah Jurnalistik Kominfo 2021. Kita wujudkan bersama Indonesia Terkoneksi: Semakin Digital, Semakin Maju,” tandasnya.
Tentang AJK 2021
Sementara itu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu menjelaskan, tujuan diselenggarakannya Anugerah Jurnalistik Kominfo 2021 merupakan ajang apresiasi.
“Ini memang menjadi ajang apresiasi kepada rekan-rekan jurnalis yang telah berkontribusi dalam meliput upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia terkoneksi, dengan adanya akses informatika dan telekomunikasi secara merata di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Melalui AJK, Plt. Kabiro Humas berharap dapat mendorong para jurnalis membuat karya tulisan yang faktual, komprehensif, mendalam dan proporsional.
Kementerian Kominfo telah empat kali mengadakan Anugerah Jurnalistik Kominfo secara berturut-turut, dimulai dari tahun 2018. Adapun tema AJK 2018 adalah “Menulis, Memotret dan Meliput dalam Perspektif Kominfo”.
Tahun 2019 mengangkat tema “Merdeka Sinyal, Merdeka Ekspresi”. Kemudian, AJK di tahun 2020 bertajuk “Bangkit dari Pandemi COVID-19, Menuju Masyarakat Produktif”, dan AJK 2021 mengusung tema “Indonesia Terkoneksi: Semakin Digital, Semakin Maju”.*