Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Perang Urat Saraf Ahok dan DPRD DKI

Ahok dan DPRD DKI Kembali Tegang
Ilustrasi Ahok kontra DPRD DKI Terkait Dana Siluman RAPBD DKI Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) kembali terlibat perang urat saraf dengan sejumlah anggota DPRD DKI. Ahok mensinyalir ada aliran dana siluman di APBD DKI. Besarnya Rp 8,8 triliun.

Ahok temukan dana siluman itu dalam rencana anggaran sosialisasi Surat Keputusan Gubernur yang disodorkan oleh anggota DPRD DKI. Ahok menduga ada pihak yang sengaja menginput dana siluman itu agar pihak eksekutif dan legislatif di DKI terlibat konflik. Dia pun langsung menggelar rapat terbatas dengan Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi.

Seharusnya, pada Jumat (16/1) RAPBD DKI Tahun Anggaran 2015 sudah disahkan, karena Pemerintah Provinsi sudah selesai menyusunnya. Namun, Ahok mengaku mendapat surat dari DPRD DKI yang meminta agar pihak eksekutif menyetujui beberapa item kegiatan dengan total Rp 8,8 Triliun. Ahok menyesal karena DPRD DKI tidak mengakui adanya dana siluman itu.

Respons DPRD DKI

DPRD DKI pun menjawab Ahok. DPRD DKI Jakarta menyebut kelebihan dana dalam APBD DKI 2015 bukanlah dana siluman. Tidaklah benar jika ada oknum dewan yang mengakali APBD 2015 tersebut. Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut ada oknum anggota dewan terkait dana siluman tersebut.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana (Sani) menyatakan kelebihan anggaran Rp 8,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 bukan dana siluman. Jumlah tersebut adalah selisih dari anggaran sebelumnya yang telah dikoreksi oleh DPRD sesuai dengan ajuan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

"Setelah diadakan klarifikasi, akhirnya diketahui dari laporan tim anggaran, yang namanya anggaran siluman itu enggak pernah ada," kata Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 20/01/2015.