Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pemerintah Turunkan Harga Premium dan Solar

Pemerintah Turunkan Harga BBM
Pengumuman turunnya harga BBM langsung diumumkan oleh Presiden Jokowi
Pemerintah menurunkan harga Premium dan Solar, pada Jumat siang ini (16/01/2015). Pengumuman tersebut langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Presiden.

Pemerintah berencana akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar menjadi Rp 6.400 hingga Rp 6.500 per liternya. Hal tersebut didukung dengan penurunan harga minyak dunia yang terus melorot.

"Saat ini sedang di finalkan, nanti kalau sudah ada kesimpulan akan Menko dan Presiden umumkan," ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Istana Presiden, Jakarta, Jumat, 16/01/2014.

Seminggu terakhir, wacana penurunan harga BBM memang meluas. Jokowi, pada Kamis (15/1) memastikan akan menurunkan harga BBM jenis premium dan solar menjadi Rp 6.400 hingga Rp 6.500 per liternya

"Penurunan harga ini konsekuensi dari turunnya harga minyak dunia, ini adalah berkah dari Tuhan," ujar Presiden Joko Widodo di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 15/1/2015.

Langkah ini ditempuh sebagai akibat dari fluktuasi harga minyak dunia yang masih belum stabil. Pemerintah bisa saja merugi. Sebab, ada selisih antara harga minyak dunia dengan patokan harga minyak Indonesia (ICP). Pada rancangan APBN Perubahan 2015, pemerintah menganggarkan US$ 70. Jika harga minyak dunia kini US$ 45 per barel hingga US$ 50 per barel, maka pemerintah akan mengalami defisit US$ 20.

Pada November 2014, pemerintah juga mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM. Pasalnya, pada Oktober, ICP hanya US$ 83,72 per barel, jauh di bawah ICP Juli yang sebesar US$ 104,3 per barel. Begitu pula Mean of Platts Singapore (MOPS), turun ke bawah US$ 100 per barel.

Selain itu, saat itu, keputusan menaikkan harga BBM juga ditunjang oleh rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas, dibawah pimpinan Faisal Basri yang meminta agar pemerintah menghapus premium.

Kontroversi pun mencuat saat itu. Gelombang penolakan terhadap kebijakan menaikkan harga BBM ikut meruak hingga ke daerah- daerah. Pasalnya, dari pasar global, harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Oktober 2014 juga turun. Harga minyak WTI (Nymex) turun 8,73 dolar AS per barel dari 93,07 dolar per barel menjadi 84,34 dolar per barel.

Harga minyak Brent (ICE) turun 10,59 dolar AS per barel dari 98,64 dolar per barel menjadi 88,05 dolar per barel. Harga Basket OPEC menukik ke bawah sebesar 10,78 per barel dari 95,98 dolar per barel menjadi 85,20 dolar per barel.

Sempat Beralih ke Pertamax

Usai kenaikan harga premium pada November tahun lalu, masyarakat lantas beralih pilihan ke pertamax. Alasanya, pertamax dinilai lebih berkualitas. Apalagi, saat itu, harga Pertamax dan Shell adalah Rp 9.950 sementara harga Premium Rp8 .500 dengan kualitas yang berbeda-beda.