Kliktrend.com – Seorang warga negara Rusia bernama Artem Kotukhov harus berpisah dari keluarganya setelah dideportasi dan dicekal masuk Bali oleh pihak Imigrasi Denpasar.
Alasan yang dibuat otoritas terkait dinilainya sangat tidak adil terutama soal beberapa pemberitaan miring mengenai dirinya selama beberapa waktu belakangan.
Artem Kutokhov lantas membuat sebuah video klarifikasi yang membantah semua tuduhan yang dikeluarkan Kankanwil Menkumham Anggiat Napitupulu bahwa dirinya telah melakukan pelanggaran keimigrasian.
Trending: Setelah Sekian Lama, Polemik Sapi Kurban Dewi Perssik Berakhir Damai
Siap Bongkar Bobrok Instansi Imigrasi Denpasar
Dalam video yang diunggahnya di akun Instagram resmi Walet Reaksi Cepat Lembaga Anti Narkotika (WRC-LAN) @wrc_bali, Artem Kotukhov mengaku akan membongkar semua apa yang terjadi.
Artem bahkan menyebut instansi di bawah kepemimpinan Yasonna H. Laoly, diduga terlibat dalam bagian menjaga bandar besar narkoba.
Ia terpaksa mengaku lantaran kesal bercampur sakit hati dideportasi dan dicekal masuk Bali serta secara terang-terangan tidak bakal datang lagi di masa mendatang.
Dengan berbekal ribuan orang memberikan semangat, ia akhirnya bersuara lantang dan tegas Arthem membantah melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan kepada dirinya.
Berdasarkan temuan Imigrasi, Arthem memiliki data alamat palsu dan berdasarkan Kitas, diakui beralamat di Jalan Gajah Mada, Klungkung. Namun dirinya mengantongi data berpindah domisili.
Trending: Sama-sama Sudah Cerai, Netizen Minta Desta Sikat Gisel
“Saya tidak melakukan kriminal dan saya memiliki SKCK diterbitkan Mabes Polri,” ucap Arthem.
Lelaki Rusia fasih berbahasa Indonesia ini menyebut pihak Imigrasi Denpasar telah mencari-cari kesalahan dirinya. Apalagi alasan lain Imigrasi untuk mendeportasinya lantara KTP, KK istri dari Artem tidak asli. Tapi setelah diserahkan dan dicek, dan ternyata KTP dan KK istrinya asli.
Sementara terkait ttclose diklaim bukti lapor diri ke Polisi terkait berpindah alamat pada 4 November 2022 lalu. Ia juga menunjukan selembar berukuran kartu nama, dan menyebut bahwa surat keterangan domisili alamat terbaru dari kecamatan.
Pihak imigrasi Denpasar yang dihubungi via pesan whatsapp ketika dimintain tanggapan tentang kicauannya Artem menyatakan bahwa imigrasi no comment dengan pernyataan yang disampaikan Artem di media sosial Instagram WRC.
Bantu Polisi Soal Narkoba
Sebelumnya, Artem Kotukhov juga telah membantah dan mengaku dirugikan oleh pihak Polda Bali karena namanya disebut sebagai orang yang bekerja dengan ormas di Bali untuk melakukan berbagai aksi premanisme.
Menurutnya, Polda Bali menyebutkan bahwa ada Ormas yang dibuat oleh Kotukhov Arthem dan mempekerjakan WNA untuk tujuan aksi premanisme di Bali.
Bahkan, Polda Bali pun telah bersurat kepada Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali tanggal 14 April 2023 mengenai hal tersebut.
Artem mengatakan dirinya siap diperiksa polisi dan harus dilakukan sesuai dengan SOP kepolisian. Karena Indonesia ini adalah negara hukum jadi jika dirinya salah silahkan tangkap dan periksa.
Trending: Unggah Foto Penuh Keringat, Anya Geraldine Dicibir Terlalu Kurus
“Tapi jangan buat berita di media, tetapi tidak panggil dan periksa periksa saya. Kasian keluarga saya dan istri saya sangat terganggu dengan pemberitaan di media,” katanya.
“Saya mau tanya, saya punya ormas apa, nama ormasnya apa. Mereka bilang saya jahat, saya ada SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) dari Indonesia karena gak pernah buat kriminal. Kalau saya ada salah atau saya buat jahat, kenapa saya tidak dipanggil untuk diperiksa,” ujar Arthem.
Arthem mengaku selama ini dia bekerja di Walet Reaksi Cepat Lembaga Anti Narkotika (WRC-LAN) Bali membantu BNN dan Kepolisian mengungkap kasus narkoba di Bali.
Ia mengaku selama ini dia cukup aktif mengungkap peredaran narkoba di Bali sehingga ada oknum-oknum tertentu yang ingin menjebaknya. Dia merasa menyesal telah membantu pemerintah. Dia menyebut itu sebagai kesalahannya.
“Saya pikir, saya salah cuma satu, saya terlalu banyak bantu pemerintah, saya terlalu banyak bantu polisi dan sekarang saya dianggap jelek. Kenapa saya dianggap jelek karena kalau saya bantu polisi tangkap narkoba, orang-orang narkoba itu tidak suka sama saya,” pungkasnya.
Dalam keterangan video pendeknya, Artem meminta pertolongan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kemenkumham agar bisa membantunya dalam menyelesaikan kesalahpahaman tersebut.*