Cara Menanam Tanaman Temugiring Di Pekarangan

Cara Menanam Tanaman Temugiring Di Pekarangan

Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan adalah sebuah teknik budidaya tanaman temugiring (Curcuma xanthorrhiza) yang dilakukan di pekarangan rumah. Tanaman temugiring merupakan tanaman obat yang memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker.

Menanam temugiring di pekarangan rumah memiliki banyak keuntungan, antara lain:

  • Mudah dirawat dan tidak memerlukan banyak lahan.
  • Dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat, sekitar 7-9 bulan.
  • Rimpangnya dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional maupun bumbu masakan.

Untuk menanam temugiring di pekarangan rumah, diperlukan beberapa langkah berikut:

  1. Siapkan lahan yang gembur dan subur dengan pH tanah 5,5-6,5.
  2. Buat bedengan dengan lebar 1-1,5 meter dan tinggi 20-30 cm.
  3. Tanam bibit temugiring dengan jarak 20-25 cm.
  4. Siram tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau.
  5. Beri pupuk kandang atau kompos secara berkala.
  6. Panen rimpang temugiring setelah berusia 7-9 bulan.

Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan

Tanaman temugiring (Curcuma xanthorrhiza) merupakan tanaman obat yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Menanam temugiring di pekarangan rumah dapat menjadi pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan obat tradisional dan bumbu masakan. Berikut adalah 10 aspek penting dalam menanam temugiring di pekarangan:

  • Pemilihan bibit: Pilih bibit temugiring yang sehat dan bebas dari hama penyakit.
  • Persiapan lahan: Siapkan lahan yang gembur, subur, dan memiliki pH tanah 5,5-6,5.
  • Penanaman: Tanam bibit temugiring dengan jarak 20-25 cm.
  • Penyiraman: Siram tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau.
  • Pemupukan: Beri pupuk kandang atau kompos secara berkala.
  • Penyiangan: Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman temugiring.
  • Pengendalian hama dan penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara organik atau kimiawi jika diperlukan.
  • Pemanenan: Panen rimpang temugiring setelah berusia 7-9 bulan.
  • Pengeringan: Keringkan rimpang temugiring di tempat yang teduh dan berventilasi baik.
  • Penyimpanan: Simpan rimpang temugiring di tempat yang kering dan sejuk.

Dengan memperhatikan aspek-aspek penting tersebut, Anda dapat menanam temugiring di pekarangan rumah dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Tanaman temugiring dapat menjadi sumber obat tradisional yang mudah diakses dan dapat menghemat pengeluaran untuk membeli obat-obatan kimiawi.

Pemilihan bibit


Pemilihan bibit merupakan salah satu aspek penting dalam Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan. Bibit yang sehat dan bebas dari hama penyakit akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif. Sebaliknya, bibit yang tidak sehat atau terserang hama penyakit dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, tidak produktif, bahkan mati.

Hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman temugiring antara lain:

  • Ulat penggerek batang
  • Kutu daun
  • Bercak daun
  • Layu fusarium

Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih bibit temugiring yang sehat dan bebas dari hama penyakit. Bibit yang sehat biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Rimpang berwarna kuning kecoklatan, tidak lembek, dan tidak berlubang
  • Daun berwarna hijau segar dan tidak layu
  • Tidak terdapat bercak-bercak pada daun atau batang

Dengan memilih bibit yang sehat dan bebas dari hama penyakit, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menanam temugiring di pekarangan rumah. Tanaman temugiring yang sehat akan menghasilkan rimpang yang berkualitas baik, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu masakan.

Selain memilih bibit yang sehat, penting juga untuk memperhatikan faktor-faktor lain dalam Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan, seperti persiapan lahan, penanaman, penyiraman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, panen, pengeringan, dan penyimpanan. Dengan memperhatikan semua aspek penting tersebut, Anda dapat menanam temugiring di pekarangan rumah dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal.

Persiapan lahan


Persiapan lahan merupakan salah satu aspek penting dalam Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan. Lahan yang gembur, subur, dan memiliki pH tanah yang sesuai akan mendukung pertumbuhan temugiring secara optimal. Sebaliknya, lahan yang tidak gembur, tidak subur, atau memiliki pH tanah yang tidak sesuai dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, tidak produktif, bahkan mati.

Lahan yang gembur akan memudahkan akar tanaman untuk menembus dan menyerap nutrisi dari tanah. Lahan yang subur akan menyediakan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. pH tanah yang sesuai akan membantu tanaman menyerap nutrisi secara optimal. Tanaman temugiring tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,5-6,5.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan lahan dengan baik sebelum menanam temugiring. Lahan dapat dipersiapkan dengan cara dicangkul atau dibajak untuk menggemburkan tanah. Pupuk kandang atau kompos dapat ditambahkan untuk menyuburkan tanah. pH tanah dapat diukur menggunakan alat pengukur pH tanah dan disesuaikan dengan menambahkan kapur atau belerang jika diperlukan.

Dengan mempersiapkan lahan dengan baik, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menanam temugiring di pekarangan rumah. Tanaman temugiring yang sehat dan produktif akan menghasilkan rimpang yang berkualitas baik, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu masakan.

Selain persiapan lahan, penting juga untuk memperhatikan faktor-faktor lain dalam Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan, seperti pemilihan bibit, penanaman, penyiraman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, panen, pengeringan, dan penyimpanan. Dengan memperhatikan semua aspek penting tersebut, Anda dapat menanam temugiring di pekarangan rumah dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal.

Penanaman


Penanaman merupakan salah satu aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”. Jarak tanam yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan tanaman berebut nutrisi dan sinar matahari, sehingga pertumbuhannya terhambat. Sebaliknya, jarak tanam yang terlalu lebar dapat menyebabkan lahan menjadi tidak efisien.

Jarak tanam yang ideal untuk temugiring adalah 20-25 cm. Jarak ini memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang, serta memudahkan perawatan seperti penyiraman, pemupukan, dan penyiangan. Dengan jarak tanam yang tepat, tanaman temugiring dapat tumbuh sehat dan produktif, sehingga menghasilkan rimpang yang berkualitas baik.

Selain jarak tanam, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam penanaman temugiring adalah pemilihan bibit, persiapan lahan, penyiraman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, panen, pengeringan, dan penyimpanan. Dengan memperhatikan semua aspek penting tersebut, Anda dapat menanam temugiring di pekarangan rumah dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal.

Penyiraman


Penyiraman merupakan salah satu aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk berbagai proses fisiologis, seperti fotosintesis, pengangkutan nutrisi, dan pengaturan suhu. Penyiraman yang teratur akan membantu tanaman tumbuh sehat dan produktif, serta menghasilkan rimpang yang berkualitas baik.

Pada musim kemarau, penyiraman menjadi sangat penting karena curah hujan berkurang. Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman layu, pertumbuhan terhambat, bahkan mati. Oleh karena itu, pada musim kemarau tanaman temugiring perlu disiram secara teratur, yaitu 1-2 kali sehari. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari, saat matahari tidak terlalu terik.

Selain pada musim kemarau, penyiraman juga perlu dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti setelah tanam, setelah pemupukan, dan saat tanaman sedang berbunga dan berbuah. Penyiraman yang tepat akan membantu tanaman menyerap nutrisi secara optimal dan berproduksi dengan baik.

Dengan memperhatikan aspek penyiraman dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menanam temugiring dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Tanaman temugiring yang sehat dan produktif akan menghasilkan rimpang yang berkualitas baik, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu masakan.

Pemupukan


Pemupukan merupakan salah satu aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”. Pupuk kandang atau kompos menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh sehat dan produktif, sehingga menghasilkan rimpang yang berkualitas baik.

  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
    Pupuk kandang atau kompos mengandung bahan organik yang dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburannya. Bahan organik tersebut akan diurai oleh mikroorganisme tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.
  • Menyediakan Nutrisi Lengkap
    Pupuk kandang atau kompos mengandung berbagai unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur.
  • Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation
    Pupuk kandang atau kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah. KTK adalah kemampuan tanah untuk menahan ion-ion positif, seperti kalsium, magnesium, dan kalium, sehingga ion-ion tersebut dapat tersedia bagi tanaman.
  • Mengurangi Stres Tanaman
    Pupuk kandang atau kompos dapat membantu mengurangi stres tanaman akibat kekeringan, serangan hama dan penyakit, serta kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan lainnya.

Dengan memberikan pupuk kandang atau kompos secara berkala, Anda dapat meningkatkan kesuburan tanah, menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, dan mengurangi stres tanaman. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman temugiring, sehingga menghasilkan rimpang yang berkualitas baik, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu masakan.

Penyiangan


Penyiangan merupakan salah satu aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”. Gulma adalah tanaman liar yang tumbuh tidak diinginkan di sekitar tanaman budidaya, seperti temugiring. Gulma dapat bersaing dengan tanaman budidaya dalam mendapatkan air, nutrisi, dan sinar matahari. Jika tidak dikendalikan, gulma dapat menghambat pertumbuhan dan produktivitas tanaman temugiring, bahkan menyebabkan kematian tanaman.

Ada beberapa dampak negatif gulma pada tanaman temugiring, antara lain:

  • Kompetisi Nutrisi dan Air: Gulma menyerap air dan nutrisi dari tanah, sehingga mengurangi ketersediaan sumber daya tersebut bagi tanaman temugiring.
  • Hambatan Sinar Matahari: Gulma yang tinggi dapat menaungi tanaman temugiring, sehingga mengurangi jumlah sinar matahari yang diterima tanaman.
  • Inang Hama dan Penyakit: Gulma dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman temugiring.
  • Penurunan Kualitas Rimpang: Gulma dapat menghambat pertumbuhan rimpang temugiring, sehingga mengurangi kualitas dan kuantitasnya.

Oleh karena itu, penyiangan sangat penting dilakukan untuk mengendalikan gulma dan menjaga kesehatan tanaman temugiring. Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan mencabut atau memotong gulma, atau menggunakan herbisida secara selektif. Penyiangan secara teratur akan membantu tanaman temugiring tumbuh sehat dan produktif, sehingga menghasilkan rimpang yang berkualitas baik, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu masakan.

Pengendalian hama dan penyakit


Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”. Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman temugiring dan menyebabkan kerusakan pada tanaman, bahkan kematian. Pengendalian hama dan penyakit secara organik atau kimiawi diperlukan untuk melindungi tanaman temugiring dan memastikan pertumbuhan serta produktivitasnya secara optimal.

  • Pengendalian Hama
    Hama adalah hewan yang dapat merusak tanaman temugiring, seperti ulat penggerek batang, kutu daun, dan wereng. Pengendalian hama dapat dilakukan secara organik, seperti menggunakan pestisida nabati atau musuh alami hama, atau secara kimiawi, seperti menggunakan insektisida.
  • Pengendalian Penyakit
    Penyakit adalah gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti jamur, bakteri, dan virus. Pengendalian penyakit dapat dilakukan secara organik, seperti menggunakan fungisida nabati atau memperbaiki sanitasi lingkungan, atau secara kimiawi, seperti menggunakan fungisida.

Pemilihan metode pengendalian hama dan penyakit, baik organik maupun kimiawi, harus disesuaikan dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang, tingkat serangan, dan kondisi lingkungan. Pengendalian hama dan penyakit secara tepat akan membantu melindungi tanaman temugiring dari kerusakan, sehingga menghasilkan rimpang yang berkualitas baik, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu masakan.

Pemanenan


Pemanenan merupakan salah satu aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”. Pemanenan yang tepat waktu dan dengan cara yang benar akan menghasilkan rimpang temugiring yang berkualitas baik, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu masakan.

  • Waktu Panen
    Waktu panen temugiring yang tepat adalah setelah tanaman berusia 7-9 bulan. Pemanenan yang dilakukan terlalu dini akan menghasilkan rimpang yang belum berkembang sempurna dan belum memiliki kandungan zat aktif yang optimal. Sebaliknya, pemanenan yang dilakukan terlalu lambat dapat menyebabkan rimpang menjadi terlalu tua dan keras, sehingga kualitasnya menurun.
  • Cara Panen
    Pemanenan temugiring dilakukan dengan hati-hati menggunakan garpu atau cangkul. Rimpang temugiring digali dari dalam tanah dan dibersihkan dari sisa-sisa tanah yang menempel. Setelah itu, rimpang dicuci bersih dan dikeringkan di tempat yang teduh dan berventilasi baik.
  • Pasca Panen
    Setelah dipanen, rimpang temugiring dapat disimpan dalam bentuk segar atau kering. Rimpang segar dapat disimpan di lemari es selama beberapa minggu, sedangkan rimpang kering dapat disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering selama berbulan-bulan.

Dengan memperhatikan aspek pemanenan dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”, Anda dapat memanen rimpang temugiring yang berkualitas baik dan menyimpannya dengan benar, sehingga manfaatnya dapat dinikmati secara optimal.

Pengeringan


Pengeringan rimpang temugiring merupakan aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan” karena berpengaruh pada kualitas dan daya simpan rimpang. Rimpang temugiring yang dikeringkan dengan benar akan memiliki kualitas yang baik dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.

  • Pengaruh Pengeringan terhadap Kualitas Rimpang

    Pengeringan yang tepat dapat membantu mengurangi kadar air dalam rimpang temugiring, sehingga rimpang menjadi lebih awet dan tidak mudah busuk. Selain itu, pengeringan juga dapat meningkatkan konsentrasi zat aktif dalam rimpang, sehingga kualitasnya menjadi lebih baik.

  • Pengaruh Pengeringan terhadap Daya Simpan Rimpang

    Rimpang temugiring yang dikeringkan dengan baik dapat disimpan dalam waktu yang lama tanpa mengalami penurunan kualitas. Rimpang kering dapat disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering. Dengan demikian, rimpang dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan.

Dengan memperhatikan aspek pengeringan dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”, Anda dapat memperoleh rimpang temugiring yang berkualitas baik dan memiliki daya simpan yang lama. Rimpang tersebut dapat digunakan sebagai obat tradisional, bumbu masakan, atau bahan baku industri.

Penyimpanan


Penyimpanan rimpang temugiring merupakan aspek penting dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan” karena berpengaruh pada kualitas dan daya simpan rimpang. Rimpang temugiring yang disimpan dengan benar akan memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

  • Pengaruh Tempat Penyimpanan terhadap Kualitas Rimpang

    Tempat penyimpanan yang kering dan sejuk dapat membantu mempertahankan kualitas rimpang temugiring. Tempat yang kering mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri yang dapat merusak rimpang. Sementara itu, tempat yang sejuk memperlambat proses penurunan kualitas rimpang.

  • Pengaruh Tempat Penyimpanan terhadap Daya Simpan Rimpang

    Rimpang temugiring yang disimpan di tempat yang kering dan sejuk memiliki daya simpan yang lebih lama. Tempat penyimpanan yang sesuai dapat mencegah rimpang mengering atau membusuk, sehingga rimpang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Dengan memperhatikan aspek penyimpanan dalam “Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan”, Anda dapat memperoleh rimpang temugiring yang berkualitas baik dan memiliki daya simpan yang lama. Rimpang tersebut dapat digunakan sebagai obat tradisional, bumbu masakan, atau bahan baku industri.

Pertanyaan Umum tentang Cara Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai cara menanam tanaman temugiring di pekarangan:

Pertanyaan 1: Apa saja syarat tumbuh tanaman temugiring?

Jawaban: Tanaman temugiring membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan memiliki pH tanah 5,5-6,5. Tanaman ini juga membutuhkan sinar matahari yang cukup dan air yang cukup.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menanam tanaman temugiring?

Jawaban: Tanaman temugiring dapat ditanam dengan cara stek batang atau rimpang. Stek batang sepanjang 15-20 cm ditanam pada media tanam yang subur dan lembap. Rimpang ditanam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara merawat tanaman temugiring?

Jawaban: Perawatan tanaman temugiring meliputi penyiraman secara teratur, pemupukan secara berkala, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Pertanyaan 4: Kapan waktu panen tanaman temugiring?

Jawaban: Tanaman temugiring dapat dipanen setelah berusia sekitar 7-9 bulan. Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman dari tanah dan membersihkannya dari sisa-sisa tanah.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengeringkan dan menyimpan rimpang temugiring?

Jawaban: Rimpang temugiring dikeringkan di tempat yang teduh dan berventilasi baik. Setelah kering, rimpang dapat disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat tanaman temugiring?

Jawaban: Tanaman temugiring memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, sebagai bumbu masakan, dan sebagai bahan baku industri.

Dengan memahami cara menanam dan merawat tanaman temugiring dengan baik, Anda dapat memperoleh manfaat maksimal dari tanaman obat tradisional ini.

Baca juga: Manfaat Tanaman Temugiring untuk Kesehatan

Tips Menanam Tanaman Temugiring di Pekarangan

Menanam tanaman temugiring di pekarangan memiliki banyak manfaat, baik sebagai obat tradisional, bumbu masakan, maupun bahan baku industri. Berikut adalah beberapa tips untuk menanam temugiring dengan baik:

1. Pilih bibit yang berkualitas


Bibit temugiring yang baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif. Pilih bibit yang berasal dari tanaman induk yang sehat, tidak terserang hama atau penyakit, dan berumur minimal 6 bulan.

2. Siapkan lahan tanam yang baik


Tanaman temugiring membutuhkan lahan tanam yang gembur, subur, dan memiliki pH tanah 5,5-6,5. Lahan tanam yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produktivitasnya.

3. Tanam dengan jarak yang tepat


Jarak tanam yang ideal untuk temugiring adalah 20-25 cm. Jarak tanam yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang, serta memudahkan perawatan seperti penyiraman, pemupukan, dan penyiangan.

4. Siram secara teratur


Tanaman temugiring membutuhkan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau. Siram tanaman pada pagi atau sore hari, dan hindari menyiram pada siang hari saat matahari terik.

5. Beri pupuk secara berkala


Pemupukan secara berkala akan membantu menyuburkan tanah dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman temugiring untuk tumbuh sehat dan produktif. Gunakan pupuk kandang atau kompos yang sudah matang, dan aplikasikan sesuai dosis yang dianjurkan.

6. Lakukan pengendalian hama dan penyakit


Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman temugiring dan menyebabkan kerusakan pada tanaman. Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara organik atau kimiawi sesuai kebutuhan. Gunakan pestisida atau fungisida yang ramah lingkungan dan aman bagi tanaman.

7. Panen pada waktu yang tepat


Tanaman temugiring dapat dipanen setelah berusia sekitar 7-9 bulan. Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman dari tanah dan membersihkannya dari sisa-sisa tanah. Rimpang temugiring yang sudah dipanen dapat langsung digunakan atau disimpan untuk digunakan kemudian.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menanam tanaman temugiring di pekarangan Anda dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal.

Kesimpulan

Tanaman temugiring memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan, kuliner, maupun industri. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, menanam temugiring di pekarangan bisa menjadi solusi tepat. Artikel ini telah mengupas tuntas tentang cara menanam temugiring di pekarangan, mulai dari pemilihan bibit, persiapan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen dan penyimpanan.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diuraikan, Anda dapat menanam temugiring dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Temugiring yang ditanam di pekarangan tidak hanya akan memberikan obat-obatan alami, tetapi juga menambah keindahan dan keasrian lingkungan rumah Anda.

Youtube Video:


Exit mobile version