Budidaya Tanaman Belimbing

Budidaya Tanaman Belimbing

Budidaya Tanaman Belimbing adalah kegiatan menanam dan memelihara pohon belimbing untuk memperoleh buahnya. Tanaman belimbing merupakan salah satu tanaman buah tropis yang banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Bali, dan Sumatera.

Buah belimbing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:

  • Mengandung vitamin dan mineral yang tinggi, seperti vitamin C, vitamin A, kalium, dan serat.
  • Membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
  • Menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit infeksi.

Selain manfaat bagi kesehatan, buah belimbing juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah belimbing dapat dijual segar, diolah menjadi jus, atau dijadikan bahan baku untuk berbagai produk makanan dan minuman.

Secara umum, budidaya tanaman belimbing terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

  1. Pemilihan bibit
  2. Penanaman
  3. Pemeliharaan
  4. Panen

Dengan mengikuti teknik budidaya yang tepat, petani dapat memperoleh hasil panen yang optimal dan berkualitas tinggi.

Budidaya Tanaman Belimbing

Budidaya tanaman belimbing merupakan kegiatan penting yang dapat memberikan banyak manfaat, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. Berikut adalah 10 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman belimbing:

  • Pemilihan bibit unggul
  • Pengolahan lahan yang baik
  • Penanaman dengan jarak yang tepat
  • Pemupukan dan penyiraman teratur
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Penyiangan dan pemangkasan
  • Masa panen yang tepat
  • Penanganan pasca panen
  • Pemasaran hasil panen
  • Keberlanjutan budidaya

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, petani dapat memperoleh hasil panen belimbing yang optimal dan berkualitas tinggi. Selain itu, budidaya tanaman belimbing juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, seperti menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

Pemilihan bibit unggul

Pemilihan Bibit Unggul, Tanaman Obat Keluarga

Pemilihan bibit unggul merupakan salah satu aspek terpenting dalam budidaya tanaman belimbing. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan berkualitas tinggi. Sebaliknya, bibit yang tidak unggul dapat menyebabkan tanaman yang kerdil, berpenyakit, dan tidak produktif.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit belimbing unggul, antara lain:

  • Bibit berasal dari pohon induk yang sehat dan produktif.
  • Bibit memiliki batang yang kokoh dan lurus.
  • Bibit memiliki daun yang hijau dan segar.
  • Bibit bebas dari hama dan penyakit.

Bibit belimbing unggul dapat diperoleh dari pembibitan yang terpercaya. Pembibitan yang baik akan menggunakan teknik perbanyakan tanaman yang tepat dan menerapkan standar kualitas yang tinggi.

Dengan menggunakan bibit unggul, petani dapat meningkatkan peluang keberhasilan budidaya tanaman belimbing. Tanaman belimbing yang sehat dan produktif akan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi dan bernilai ekonomi tinggi.

Pengolahan lahan yang baik

Pengolahan Lahan Yang Baik, Tanaman Obat Keluarga

Pengolahan lahan yang baik merupakan aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Lahan yang diolah dengan baik akan menyediakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman belimbing. Hal ini akan berdampak pada produktivitas dan kualitas buah belimbing yang dihasilkan.

  • Penggemburan tanah
    Penggemburan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, sehingga menjadi lebih gembur dan porous. Tanah yang gembur akan memudahkan penyerapan air dan udara oleh akar tanaman. Selain itu, penggemburan tanah juga dapat membantu mengendalikan gulma.
  • Pembuatan bedengan
    Pembuatan bedengan bertujuan untuk meninggikan permukaan tanah, sehingga dapat memperbaiki drainase lahan. Drainase yang baik akan mencegah genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar pada tanaman belimbing.
  • Pemupukan dasar
    Pemupukan dasar bertujuan untuk menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman belimbing pada awal pertumbuhan. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik (misalnya pupuk kandang) atau pupuk anorganik (misalnya NPK).
  • Pengapuran
    Pengapuran bertujuan untuk menaikkan pH tanah, sehingga menjadi lebih sesuai untuk pertumbuhan tanaman belimbing. Tanaman belimbing tumbuh optimal pada pH tanah sekitar 5,5-6,5.

Dengan melakukan pengolahan lahan yang baik, petani dapat menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman belimbing. Hal ini akan berdampak pada produktivitas dan kualitas buah belimbing yang dihasilkan.

Penanaman dengan jarak yang tepat

Penanaman Dengan Jarak Yang Tepat, Tanaman Obat Keluarga

Penanaman dengan jarak yang tepat merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Jarak tanam yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga dapat menghasilkan buah yang berkualitas dan produktivitas yang tinggi.

  • Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan tanaman

    Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan persaingan antar tanaman untuk mendapatkan sinar matahari, air, dan nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, berdaun kecil, dan tidak produktif.

  • Pengaruh jarak tanam terhadap kesehatan tanaman

    Jarak tanam yang terlalu rapat dapat meningkatkan kelembaban di sekitar tanaman, sehingga dapat menjadi tempat berkembangnya jamur dan penyakit. Selain itu, jarak tanam yang rapat juga dapat menghambat sirkulasi udara, sehingga dapat menyebabkan tanaman menjadi rentan terhadap serangan hama.

  • Pengaruh jarak tanam terhadap produktivitas tanaman

    Jarak tanam yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk mengembangkan percabangan dan buah. Hal ini akan meningkatkan produktivitas tanaman dan menghasilkan buah yang lebih besar dan berkualitas.

  • Jarak tanam yang dianjurkan

    Jarak tanam yang dianjurkan untuk tanaman belimbing adalah sekitar 3 x 3 meter. Jarak tanam ini dapat memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dengan memperhatikan jarak tanam yang tepat, petani dapat meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas tanaman belimbing. Hal ini akan berdampak pada kualitas dan kuantitas buah belimbing yang dihasilkan.

Pemupukan dan penyiraman teratur

Pemupukan Dan Penyiraman Teratur, Tanaman Obat Keluarga

Pemupukan dan penyiraman teratur merupakan aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sedangkan penyiraman bertujuan untuk menjaga ketersediaan air bagi tanaman. Keduanya sangat penting untuk menghasilkan tanaman belimbing yang sehat dan produktif.

  • Jenis dan dosis pupuk

    Jenis dan dosis pupuk yang diberikan pada tanaman belimbing harus disesuaikan dengan umur tanaman, kondisi lahan, dan tujuan pemupukan. Pada umumnya, tanaman belimbing membutuhkan pupuk yang mengandung unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Dosis pupuk dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor tersebut.

  • Waktu dan cara pemupukan

    Pemupukan pada tanaman belimbing dapat dilakukan secara berkala, misalnya setiap 2-3 bulan sekali. Pupuk dapat diberikan dengan cara ditaburkan di sekitar tanaman atau dikocor langsung ke tanah. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat cuaca tidak terlalu terik.

  • Kebutuhan air tanaman belimbing

    Tanaman belimbing membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan air tanaman belimbing bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti umur tanaman, kondisi cuaca, dan jenis tanah. Penyiraman dapat dilakukan secara manual atau menggunakan sistem irigasi.

  • Waktu dan cara penyiraman

    Penyiraman tanaman belimbing sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat cuaca tidak terlalu terik. Penyiraman dapat dilakukan dengan cara menyiram langsung ke tanah atau menggunakan alat bantu seperti selang atau gembor. Penyiraman harus dilakukan secara merata dan tidak berlebihan.

Dengan melakukan pemupukan dan penyiraman teratur, petani dapat memastikan bahwa tanaman belimbing mendapatkan nutrisi dan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini akan berdampak pada produktivitas dan kualitas buah belimbing yang dihasilkan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian Hama Dan Penyakit, Tanaman Obat Keluarga

Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan buah belimbing, sehingga dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Oleh karena itu, pengendalian hama dan penyakit perlu dilakukan secara efektif dan tepat waktu.

  • Penggunaan Pestisida Alami

    Penggunaan pestisida alami dapat menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman belimbing. Beberapa contoh pestisida alami yang dapat digunakan antara lain: larutan air sabun untuk mengendalikan kutu daun, minyak neem untuk mengendalikan ulat, dan ekstrak tembakau untuk mengendalikan jamur.

  • Pemeliharaan Sanitasi Lahan

    Pemeliharaan sanitasi lahan sangat penting untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan membersihkan gulma, sisa-sisa tanaman, dan sampah organik lainnya dari lahan. Sanitasi lahan yang baik juga dapat membantu mengurangi kelembaban yang dapat menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri.

  • Penanaman Tanaman Pendamping

    Penanaman tanaman pendamping dapat membantu mengusir hama dan penyakit dari tanaman belimbing. Beberapa contoh tanaman pendamping yang dapat digunakan antara lain: tanaman bunga matahari untuk mengusir kutu daun, tanaman marigold untuk mengusir nematoda, dan tanaman bawang putih untuk mengusir jamur.

  • Penggunaan Mulsa

    Penggunaan mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan mencegah perkembangan jamur pada tanaman belimbing. Mulsa yang dapat digunakan antara lain: jerami, rumput kering, atau serbuk gergaji.

Pengendalian hama dan penyakit yang efektif dapat membantu petani belimbing menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan juga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan.

Penyiangan dan Pemangkasan

Penyiangan Dan Pemangkasan, Tanaman Obat Keluarga

Penyiangan dan pemangkasan merupakan dua teknik penting dalam budidaya tanaman belimbing. Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman belimbing, sedangkan pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman dan meningkatkan produktivitas buah.

  • Penyiangan

    Gulma dapat bersaing dengan tanaman belimbing dalam memperoleh unsur hara, air, dan sinar matahari. Penyiangan secara teratur dapat mencegah pertumbuhan gulma dan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman belimbing untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Penyiangan dapat dilakukan secara manual menggunakan cangkul atau secara kimiawi menggunakan herbisida.

  • Pemangkasan

    Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman belimbing, sehingga dapat memperoleh sinar matahari secara optimal dan menghasilkan buah yang berkualitas. Pemangkasan juga dapat dilakukan untuk menghilangkan cabang-cabang yang tidak produktif, sehingga dapat menghemat energi tanaman dan meningkatkan produktivitas buah.

Penyiangan dan pemangkasan yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas tanaman belimbing. Tanaman belimbing yang sehat dan produktif akan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi dan bernilai ekonomi tinggi.

Masa panen yang tepat

Masa Panen Yang Tepat, Tanaman Obat Keluarga

Masa panen yang tepat merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Buah belimbing yang dipanen pada waktu yang tepat akan memiliki kualitas terbaik, harga jual yang tinggi, dan daya simpan yang lama.

  • Umur buah

    Umur buah belimbing yang siap panen bervariasi tergantung pada varietasnya. Secara umum, buah belimbing dapat dipanen pada umur sekitar 20-25 minggu setelah bunga mekar.

  • Ukuran dan warna buah

    Buah belimbing yang siap panen memiliki ukuran dan warna yang sesuai dengan varietasnya. Buah belimbing yang sudah tua biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dan berwarna lebih cerah.

  • Getah buah

    Buah belimbing yang siap panen memiliki getah yang lebih sedikit. Getah yang berlebihan dapat membuat buah menjadi lebih cepat busuk.

  • Kemunculan retakan pada kulit buah

    Kemunculan retakan-retakan kecil pada kulit buah belimbing merupakan salah satu tanda bahwa buah sudah siap panen.

Dengan memanen buah belimbing pada waktu yang tepat, petani dapat memperoleh hasil panen yang berkualitas tinggi dan bernilai ekonomi tinggi.

Penanganan pasca panen

Penanganan Pasca Panen, Tanaman Obat Keluarga

Penanganan pasca panen merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Penanganan pasca panen yang baik dapat menjaga kualitas dan kesegaran buah belimbing, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya simpannya.

Beberapa teknik penanganan pasca panen yang dapat diterapkan pada buah belimbing antara lain:

  • Sortasi dan grading
    Sortasi dan grading dilakukan untuk memisahkan buah belimbing berdasarkan ukuran, warna, dan kualitasnya. Buah belimbing yang berukuran besar, berwarna cerah, dan tidak cacat akan mendapatkan harga jual yang lebih tinggi.
  • Pencucian
    Pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran, pestisida, dan mikroorganisme yang menempel pada permukaan buah belimbing. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air bersih atau air yang diberi larutan desinfektan.
  • Pengeringan
    Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air pada permukaan buah belimbing, sehingga dapat mencegah pembusukan dan memperpanjang daya simpannya. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara diangin-anginkan atau menggunakan alat pengering.
  • Pengemasan
    Pengemasan dilakukan untuk melindungi buah belimbing dari kerusakan fisik dan kontaminasi selama penyimpanan dan pengangkutan. Buah belimbing dapat dikemas menggunakan keranjang, kardus, atau plastik.
  • Penyimpanan
    Penyimpanan buah belimbing harus dilakukan pada tempat yang sejuk, kering, dan memiliki ventilasi yang baik. Suhu penyimpanan yang ideal untuk buah belimbing adalah sekitar 10-12C dengan kelembaban relatif sekitar 85-90%.

Dengan menerapkan teknik penanganan pasca panen yang baik, petani belimbing dapat menjaga kualitas dan kesegaran buah belimbing, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya simpannya. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan keberlanjutan budidaya tanaman belimbing.

Pemasaran hasil panen

Pemasaran Hasil Panen, Tanaman Obat Keluarga

Pemasaran hasil panen merupakan aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Melalui pemasaran yang efektif, petani dapat memperoleh harga jual yang layak dan meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, pemasaran yang baik juga dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan konsumsi buah belimbing di masyarakat.

  • Penetapan harga

    Penetapan harga hasil panen belimbing harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti biaya produksi, harga pasar, dan kualitas buah. Petani perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui harga yang wajar dan kompetitif.

  • Promosi

    Promosi hasil panen belimbing dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, pasar tradisional, dan supermarket. Petani dapat membuat brosur atau poster yang menarik untuk mempromosikan produk mereka.

  • Distribusi

    Distribusi hasil panen belimbing harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kualitas buah. Petani dapat bekerja sama dengan distributor atau pengecer untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

  • Kerja sama

    Petani belimbing dapat membentuk kelompok tani atau koperasi untuk memperkuat posisi mereka dalam pemasaran hasil panen. Dengan bekerja sama, petani dapat memperoleh harga yang lebih baik dan akses ke pasar yang lebih luas.

Dengan menerapkan strategi pemasaran yang efektif, petani belimbing dapat meningkatkan pendapatan mereka dan berkontribusi pada pengembangan sektor pertanian di Indonesia.

Keberlanjutan budidaya

Keberlanjutan Budidaya, Tanaman Obat Keluarga

Keberlanjutan budidaya merupakan aspek penting dalam budidaya tanaman belimbing. Keberlanjutan budidaya mengacu pada praktik pertanian yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan sosial ekonomi, sehingga dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Dalam konteks budidaya tanaman belimbing, keberlanjutan budidaya sangat penting untuk menjaga kesehatan tanah, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memastikan ketersediaan buah belimbing yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Salah satu aspek penting dari keberlanjutan budidaya tanaman belimbing adalah penggunaan teknik budidaya yang ramah lingkungan. Hal ini meliputi penggunaan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit secara alami, serta konservasi air. Teknik-teknik ini dapat membantu menjaga kesehatan tanah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Selain itu, keberlanjutan budidaya tanaman belimbing juga melibatkan memperhatikan aspek sosial ekonomi. Hal ini meliputi penyediaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan petani, dan pengembangan masyarakat sekitar. Dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi, budidaya tanaman belimbing dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi di daerah pedesaan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan budidaya, petani belimbing dapat memastikan bahwa kegiatan budidaya mereka tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini sangat penting untuk menjaga kelestarian sumber daya alam dan memastikan ketersediaan buah belimbing yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Tanya Jawab Umum tentang Budidaya Tanaman Belimbing

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai budidaya tanaman belimbing:

Pertanyaan 1: Apa saja hal penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman belimbing?

Jawaban: Ada 10 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman belimbing, yaitu: pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan yang baik, penanaman dengan jarak yang tepat, pemupukan dan penyiraman teratur, pengendalian hama dan penyakit, penyiangan dan pemangkasan, masa panen yang tepat, penanganan pasca panen, pemasaran hasil panen, dan keberlanjutan budidaya.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara melakukan penanganan pasca panen buah belimbing yang baik?

Jawaban: Teknik penanganan pasca panen yang dapat diterapkan pada buah belimbing antara lain sortasi dan grading, pencucian, pengeringan, pengemasan, dan penyimpanan.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip budidaya tanaman belimbing yang baik, petani dapat memperoleh hasil panen yang optimal dan berkualitas tinggi. Selain itu, budidaya tanaman belimbing yang berkelanjutan juga penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan ketersediaan buah belimbing yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan penyuluh pertanian atau pakar di bidang pertanian.

Tips Budidaya Tanaman Belimbing

Untuk memperoleh hasil panen belimbing yang optimal dan berkualitas tinggi, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan dalam budidaya tanaman belimbing:

Tip 1: Pemilihan bibit unggul

Gunakan bibit belimbing yang berasal dari pohon induk yang sehat dan produktif, memiliki batang yang kokoh dan lurus, daun yang hijau dan segar, serta bebas dari hama dan penyakit.

Tip 2: Pengolahan lahan yang baik

Gemburkan tanah, buat bedengan, berikan pupuk dasar, dan lakukan pengapuran untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Tip 3: Penanaman dengan jarak yang tepat

Tanam bibit belimbing dengan jarak sekitar 3 x 3 meter untuk memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Tip 4: Pemupukan dan penyiraman teratur

Berikan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman dan lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau.

Tip 5: Pengendalian hama dan penyakit

Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara efektif dan tepat waktu, baik menggunakan pestisida kimia maupun alami.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, petani belimbing dapat meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas tanaman belimbing. Hal ini akan berdampak pada kualitas dan kuantitas buah belimbing yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Kesimpulan

Budidaya tanaman belimbing merupakan salah satu kegiatan pertanian yang penting dan memiliki prospek yang baik di Indonesia. Dengan menerapkan teknik budidaya yang tepat, petani dapat memperoleh hasil panen belimbing yang optimal dan berkualitas tinggi. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan buah belimbing di masyarakat.

Keberlanjutan budidaya tanaman belimbing juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Dengan menggunakan teknik budidaya yang ramah lingkungan dan memperhatikan aspek sosial ekonomi, petani dapat memastikan bahwa kegiatan budidaya belimbing dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Hal ini sangat penting untuk menjaga kelestarian sumber daya alam dan memastikan ketersediaan buah belimbing yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Youtube Video:

Budidaya Tanaman Belimbing - sddefault


Artikel SebelumnyaPeran Aurel Stodola Bagi Kemajuan Teknologi
Artikel BerikutnyaRahasia Terungkap! Tata Tanaman Sambang Getih Cantik dan Subur