Kliktrend.com – Sindikat pencopet yang beroperasi di ajang World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil ditangkap polisi.
Menurut keterangan aparat kepolisian setempat, sindikat pencopet ini berjumlah empat orang berinisial DC (45), LA (41), DA (24) dan AW (34).
Baca Juga: Video Berkelahi Rebutan Pacar Viral, Dua Remaja Putri Diperiksa Polisi
Dari hasil penyelidikan fakta baru kemudian terungkap DC, LA dan DA diketahui merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Pernah Beraksi di Sirkuit Sepang
Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata, mengatakan sindikat ini pernah melancarkan aksinya di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Melansir kantor berita Antara, aksi mereka hingga luar negeri itu terungkap dari hasil pemeriksaan.
Baca Juga: Viral, Ibu Arteria Dahlan Dimaki oleh Anak Seorang Jenderal TNI di Bandara
“Jadi mereka ini sudah spesialis yang melancarkan aksi kalau ada ‘event-event’ seperti ini (WSBK). Seperti di Sirkuit Sepang, Malaysia, Singapura, itu mereka pernah. Yang paling sering itu di Batam, di sana mereka bisa dapat puluhan ‘handphone’,” kata Hari.
Sistem kerja dari sindikat ini juga disebutkan sangat rapi. Setiap anggota memiliki keahlian berbeda. Mulai dari pengalih perhatian, eksekutor hingga sebagai penghilang jejak aksi.
Berbaur dengan Penonton
Menurut Hari, pelaku dalam aksi copet “handphone” di ajang WSBK, mereka ikut menonton. Berbaur dengan penonton dan memanfaatkan situasi keramaian.
Kondisi psikologis korban yang mudah lengah jadi target aksi mereka. Utamanya mereka mengincar korban perempuan.
Hari menjelaskan, niat mereka untuk melancarkan aksi tersebut juga terlihat dari keberangkatan mereka dari Jakarta menggunakan transportasi jalur udara.
Baca Juga: Viral Ketua DPP PSI Dikabarkan Pernah Nikah dengan Seekor Anjing
Mereka membeli tiket resmi WSBK dan menginap di hotel kawasan Mandalika.
“Jadi niatnya datang dari Jakarta memang untuk mencopet. Mereka beli tiket dan menginap di hotel kawasan Mandalika. Mereka datang dari Jakarta pakai pesawat,” jelas dia.
Lebih lanjut, Hari mengatakan penyidik telah menahan ke empat pelaku di Rutan Polda NTB.
Peran Masing-Masing Pelaku
Masing-masing pelaku memiliki peran berbeda. Untuk LA, kata dia, berperan sebagai pemetik. Dia mengambil handphone korban dari dalam tas.
Kemudian anak perempuannya, DA, berperan sebagai pengalih perhatian korban. Selanjutnya, AW, berperan menerima barang dari hasil eksekusi LA.
Baca Juga: Dorong Kuasai Pasar, Menteri Johnny Tegaskan Dukungan untuk Industri Gim
“Setelah mendapatkan barang, LA menyerahkan ke DC. Peran dari si bapak membongkar ‘handphone’ korban, membuang kartu dan membuka kode pengaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hari mengatakan aksi dari sindikat copet ini terungkap dari giat pengawasan anggota kepolisian di tribun penonton.
“Jadi awalnya salah seorang pelaku tertangkap tangan oleh anggota berpakaian ‘preman’ yang kita sebar di tribun. Jadi satu dapat di TKP (tribun penonton), lainnya tertangkap di Pelabuhan Lembar,” ucap dia.