Antitesa Jokowi, Qodari Sebut Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun Drastis

Kliktrend.com – Elektabilitas Ganjar Pranowo disebut bakal menurun drastis setelah Gubernur Jawa Tengah itu menolak Timnas Israel datang ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari belum lama ini saat diwawancara sejumlah media.

Tidak tanggung-tanggung, elektabilitas Ganjar Pranowo berpotensi kehilangan 5-10 persen suara karena keputusan tersebut sebab penggemar sepak bola di Indonesia menjadi 60-70 persen dari jumlah penduduk.

Trending: Diduga Terlibat Pencucian Uang Rafael Alun, Raffi Ahmad Ditelepon Hotman Paris

Pendukung Ganjar Pranowo Pemilih Jokowi

M Qodari mengatakan perubahan yang akan terjadi akibat batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 itu ada pada dua level.

Pada level pertama, Qodari menyebut akan ada perubahan konstelasi terutama formasi peta koalisi yang belakangan ini sudah mulai terlihat.

Hal itu tercermin dari kehangatan hubungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) gabungan Gerindra dan PKB pada acara silaturahmi para Ketua Umum (Ketum) partai pendukung pemerintah di kantor DPP PAN, kemarin.

“Untuk perubahan konstelasi sudah kita lihat tanda-tandanya kemarin dengan terbentuknya formasi awal koalisi besar di mana terjadi merger politik antara KIB dan KKIR,” kata Qodari dalam keterangannya pada Senin (3/4/2023).

Menurut Qodari, kehadiran para Ketum partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), minus PDI Perjuangan dan Nasdem memunculkan potensi 3 poros Pilpres 2024.

“Ini kan ibaratnya dua koalisi besar bergabung, yaitu KIB dan KKIR menjadi sangat besar, sehingga implikasinya seperti yang saya sampaikan ke depan berpotensi 3 poros pada Pilpres 2024,” papar Qodari.

Trending: Terlalu Sederhana, Anak Mahfud MD Pernah Disangka Miskin Saat Kuliah

Lebih lanjut Qodari mengatakan tiga poros itu ialah pertama Koalisi Kabinet yang tercermin dari merger KIB dan KKIR mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Kedua, Koalisi Perubahan mencalonkan Anies Baswedan dan ketiga poros PDI Perjuangan antara menjagokan Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.

“Pertama, Koalisi Kabinet, kemudian Koalisi Perubahan dan yang ketiga koalisi atau poros PDI Perjuangan. Nah, calon presidennya ya per hari ini dari koalisi besar (KIB dan KKIR) adalah Prabowo. Kemudian dari Koalisi Perubahan itu Anies, dan dari PDI Perjuangan adalah Ganjar atau Puan Maharani,” ucap Qodari.

Pada level kedua, Qodari menerangkan dampak yang paling signifikan dari pembatalan Piala Dunia U-20, yaitu terhadap elektabilitas capres dan parpol.

Ganjar Pranowo Mendapat Respon Negatif

Foto: kliktrend.com – Web/@dream

Qodari berpendapat Ganjar Pranowo sebagai capres sekaligus Gubernur Jawa Tengah mendapatkan respons negatif dari masyarakat karena dianggap sebagai biang keladi batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.

“Mengenai dampak terhadap suara bagi capres dan partai politik, saya kira yang paling menonjol kelihatannya adalah kepada capres khususnya kepada Ganjar Pranowo, karena Ganjar adalah tokoh yang sangat populer. Dalam konteks pembatalan (Piala Dunia U-20) ini yang paling nyata perannya dalam pembatalan tersebut,” ucap Qodari.

Qodari menilai kekecewaan masyarakat khususnya para pecinta sepak bola tanah air ditumpahkan terhadap Ganjar. Warganet atau netizen ramai-ramai merujak Ganjar di media sosial miliknya.

“Pembatalan kan dilihat sebagai dampak dari penolakan Ganjar Pranowo sebagai salah satu provinsi tuan rumah dari diselenggarakannya Piala Dunia U-20 dan kita lihat memang arah serangan atau arah kemarahan dari penggemar sepak bola dan khususnya netizen itu kepada Ganjar Pranowo,” ucapnya.

Trending: Rafael Alun Ngaku Tak Punya Uang Buat Beli Makan, Netizen Langsung Murka

Akibatnya, potensi elektabilitas Ganjar Pranowo menurut Qodari tergerus antara 5 persen-10 persen. Pasalnya, penggemar sepak bola Indonesia bisa mencapai 60 persen hingga 70 persen dari total penduduk Indonesia.

“Saya kira ini bisa sangat serius elektabilitasnya bisa turun mungkin 5 persen sampai 10 persen barangkali karena penggemar sepak bola itu basisnya sangat-sangat luas di Indonesia. Saya kira bisa sampai 60-70 persen penduduk Indonesia itu gemar dengan sepak bola,” urai Qodari.

Namun, kata Qodari, untuk pastinya berapa persen elektabilitas Ganjar Pranowo harus menunggu hasil rilis dari lembaga survei.

“Dan, penggemar sepak bola ini biasanya juga fanatik ya mereka ini punya semangat solidaritas yang sangat kuat. Jadi, efeknya mungkin berbeda untuk tema-tema atau isu-isu yang lain. Menurut saya bisa turun sampai 5 persen sampai 10 persen barangkali, tetapi untuk pastinya kita tunggu survei yang akan dilakukan oleh lembaga-lembaga survei,” sambungnya.

Selain kekecewaan dari penggemar sepak bola, Qodari memprediksi elektabilitas Ganjar akan merosot akibat dianggap sebagai antitesa dari Presiden Jokowi.*

Artikel SebelumnyaPeran Minnie Crabb Bagi Kemajuan Teknologi
Artikel BerikutnyaCara Menanam Tanaman Singading Di Pekarangan