KLIKTREND.com – Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya beralih mendukung Prabowo-Sandiga sesaat setelah Acara Deklarasi dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf Amin, Selasa (5/2/2019).
Padahal sebelumnya, pada hari yang bersamaan, pesantren ini melakukan Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf. Deklarasi tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman.
Bukan hanya itu, pembacaan doa pun dilakukan Pengurus Pesantren Sulalatul Huda yakni KH Aminudin Bustomi yang juga Menantu dari Pendiri Pesantren, Almarhum KH Didi Abdul Majid, Ulama terkenal di Kota Tasikmalaya.
[wonderplugin_video iframe=”https://youtu.be/O2E-y6UOQfc?t=236″ videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://kliktrend.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]
Baca juga: Di Brebes, Sandiaga Terima Keluhan Jalan Rusak
Menurut salah satu putera Pendiri Pesantren Silmi Abdussalam, deklarasi tersebut tidak sesuai rencana. Semula sosialisasi ekonomi syariah tapi prakteknya menjadi deklarasi dukungan.
“Ya kami keberatan kalau acaranya begini. Kami sebagai keluarga sangat keberatan karena kami mendukung Prabowo-Sandi bukan Jokowi-Ma’ruf,” ujarnya, Selasa (5/2/2019) malam.
Menurut Silmi, setelah deklarasi juga langsung dipasang spanduk Prabowo-Sandiaga di gerbang pesantren, termasuk di dalam pesantren. Hal ini, tuturnya, sebagai penegasan bahwa Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh tidak ke Jokowi-Ma’ruf.
“Kalau soal insiden yang teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak. Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukungan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Maruf,” ungkapnya.
Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Siap Bela Ketum PA 212
Oleh karena itu, kata Silmi, sangat wajar kalau keluarga bereaksi karena merasa dibohongi. “Di susunan acara juga tak ada itu deklarasi, yang ada sosialisasi ekonomi Syariah,” sebutnya.
Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya itu sempat menghebohkan publik. Pasalnya selain viral di media sosial, juga video teriakan Prabowo serta penurunan spanduk deklarasi langsung menyebar di Tasikmalaya.
Sementara Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum maupun Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman memilih bungkam ketika ditanya insiden tersebut.*
(SindoNews)