KLIKTREND.com – Meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia membuat pemerintah mewajibkan masyarakat mengenakan masker.
Di Indonesia angka penyebaran virus corona kian hari kian meningkat sehingga membutuhkan penanganan yang semakin ketat.
Melihat kondisi tersebut, pada Minggu (5/4/2020) pemerintah mewajibkan kepada seluruh masyarakat untuk mengenakan masker.
Trending: Bayi Kembar Ini Lahir di Tengah Wabah, Diberi Nama Covid dan Corona
Digunakan oleh Orang Sehat Maupun yang Sakit
Sebelumnya pada awal Maret 2020 Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tidak merekomendasikan orang sehat untuk mengenakan masker.
Merujuk pada standard World Health Organization (WHO), Terawan menyebutkan bahwa penggunaan masker hanya berlaku bagi orang sakit.
Namun anjuran tersebut kini sudah berubah di tengah semakin meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi covid-19.
Satu bulan berlalu, pemerintah membuat pernyataan yang berbeda, yaitu masker harus digunakan oleh setiap orang yang sedang berada di luar rumah.
Hal itu bersesuaian dengan rekomendasi WHO yang juga menyatakan penggunaan masker tidak hanya untuk orang sakit, tetapi juga yang sehat.
Namun demikian, pemerintah menekankan, masyarakat umum yang sehat dapat memakai masker berbahan kain.
Trending: 300 Siswa Calon Perwira Polri Tertular Corona, Begini Kronologinya
Rekomendasi WHO
Melansir Kompas.com, anjuran penggunaan masker bagi seluruh masyarakat disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, Minggu (5/4/2020).
Menurut Yuri, hal ini sebagaimana rekomendasi World Health Organization (WHO) dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Mulai hari ini sesuai dengan rekomendasi dari WHO kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker,” katanya dikutip Kliktrend.com dari Kompas.com pada Senin (7/2/2020).
Yuri menjelaskan, masyarakat umum dapat menggunakan masker berbahan dasar kain. Sedangkan tenaga kesehatan wajib mengenakan masker bedah atau masker N95.
Menurut dia, penting bagi seluruh masyarakat untuk menggunakan masker karena ketika seseorang berada di luar rumah akan ada banyak sekali ancaman penularan virus.
Disarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam. Setelahnya, masker harus dicuci menggunakan sabun dan air, dan dipastikan bersih sebelum dipakai kembali.
“Lindungi diri kita, semua menggunakan masker, terutama pada saat keluar rumah,” ujar Yuri.
Di samping itu, Yuri juga tetap mengingatkan pentingnya jaga jarak pada saat berkomunikasi, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta tidak keluar rumah jika tak ada kepentingan yang mendesak.
“Karena kita tidak pernah tahu bahwa di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi untuk menularkan ke kita,” kata dia.
Trending: Andrea Dian Sembuh Dari Covid-19, Dona Agnesia: Saatnya Melepas Rindu
Mengenal Tiga Jenis Masker
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga menekankan bahwa masker menjadi perlindungan utama dalam mencegah penularan virus corona.
Pasalnya, virus menyebar melalui droplet atau percikan air ludah dari orang yang sakit ke orang sehat. Penggunaan masker dapat menangkal perpindahan droplet tersebut.
Wiku menjelaskan, ada tiga jenis masker yang dapat digunakan untuk mencegah penularan Covid-19, di antaranya yaitu masker berbahan dasar kain.
Masker ini dapat digunakan oleh masyarakat umum yang sehat.
“Masker kain lapis tiga yang bisa digunakan masyarakat ketika kita berada di tempat umum atau keramaian.
Tiga lapisan dalam masker akan meningkatkan efektivitas masker dalam menangkal virus,” kata Wiku saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (5/4/2020).
Selain masker kain, ada pula masker bedah dan masker N95. Masker bedah digunakan untuk tenaga medis atau masyarakat yang sedang sakit, sedangkan masker N95 diperuntukkan bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dengan tingkat infeksi tinggi.
Wiku mengatakan, di samping masker, yang juga dapat menjadi pelindung utama penularan Covid-19 adalah rutin mencuci tangan.
Droplet orang yang terinfeksi virus bukan tidak mungkin tertinggal pada benda mati, dan secara tidak sengaja tersentuh oleh orang sehat.
Jika tak mencuci tangan, droplet tersebut sangat mudah berpindah ke tangan, mulut, atau mata.
“Kita harus memiliki solidaritas untuk saling mengingatkan, pakai masker dan cuci tangan,” kata Wiku.
Trending: Deddy Corbuzier Tuduh Uya Kuya Oknum di Balik Penimbun Masker?
Daya Tangkal Virus 70 Persen
Meski penggunaannya dianjurkan, masker berbahan kain ternyata hanya mampu menangkal virus hingga 70 persen.
“Sesuai hasil penelitian, masker kain dapat menangkal virus sebesar 70 persen,” kata Wiku.
Oleh karena hal tersebut, masyarakat yang telah menggunakan masker kain tetap diminta untuk menjaga jarak dengan orang lain, minimal 1 hingga 2 meter.
Selain itu, masyarakat juga diimbau tak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak. Wiku mengatakan, masyarakat dapat membuat masker berbahan dasar kain secara mandiri.
Pembuatannya bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin jahit. Disarankan supaya masker dibuat dengan tiga lapisan supaya bekerja lebih baik dalam menangkal virus.
Dalam membuat masker ini, yang paling penting adalah memastikan masker menutupi hidung dan dagu sehingga tidak longgar.
Wiku juga menyarankan supaya masyarakat secara rutin mencuci masker kain mereka. Masker harus diganti setiap kali basah atau kotor.
“Jadi kita mungkin bisa memiliki beberapa masker kain,” ujar dia.*