KLIKTREND.com – Kabar duka kembali menyelimuti tanah air atas meninggalnya adik Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.
Diketahui Gus Sholeh meninggal dunia di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2/2020).
“Gus Sholah baru saja wafat pada pukul 20.55, mohon dimaafkan seluruh kesalahan, Allahummaghfirlahu warhamhu wa’wafihi wa’fuanhu…” tulis putra Gus Sholah, Irfan Asy’ari Sudirman Wahid di akun Twitternya, @ipangwahid.
Trending: Raibnya Perhiasan Milik Lina 2 Miliar, Nama Teddy Kembali Menjadi Sorotan
Meninggal di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita
Informasi meninggalnya pengasuh pesantren Tebu Ireng juga disampaikan Ketua PBNU yang juga Staf Khusus Wakil Presiden, Robikin Emhas.
“Innaa lillaahi wa innaa lillaahi raaji’uun. Duka mendalam atas wafatnya KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) di RS Harapan Kita pada hari Ahad (2/2) pukul 20.59,” ujar Robikin melalui pesan singkat dikutip dari TribunNews.
“Semoga seluruh salah khilaf beliau diampuni oleh Allah SWT, ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggal tabah,” lanjutnya.
Menurut Ipang, adik Gus Dur itu sempat drop dan dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.
“Jumat kemarin Bapak drop banget,” ujar putra Gus Sholah, Irfan Wahid atau yang dikenal Ipang Wahid kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Ipang mengatakan, sekitar dua pekan lalu, ayahnya mengeluh ritme jantungnya yang tak beraturan.
Adanya keluhan tersebut membuat Gus sempat dilakukan tindakan ablasi, semacam kateter untuk mengisolasi elektromagnetik liar di jantungnya.
Tindakan itu sukses sehingga Gus Sholah pun sempat kembali ke rumah. Namun kondisi Gus Sholah kembali menurun .
“Alhamdulillah sukses (saat ablasi). Balik ke rumah, beberapa hari kemudian lemas. Rawat lagi ke RS sampai sekarang,” kata Ipang.
Trending: 6 Fakta Perjalanan Karier Sule Hingga Jadi Komedian Terkaya
Gus Sholah Sosok yang Memperjuangkan Kemanusiaan
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menyatakan, berpulangnya sesepuh Nahdatul Ulama (NU) KH. Salahuddin Wahid merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia.
Helmy melalui keterangannya menuturkan, kiai besar yang biasa disapa Gus Solah itu merupakan sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan juga menjadi perekat nilai-nilai kebangsaan.
“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Keluarga besar Nahdlatul Ulama berbela sungkawa atas bepulangnya Gus Sholah. Semoga Husnul Khotimah dan diampuni segala kesalahannya,” ujar Helmy di Jakarta, Minggu (2/2/2020).
“Indonesia berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan teganya untuk kemajuan bangsa dan negara. Saya mengajak kepada msyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kehigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup,” lanjut keterangan tersebut.
Helmy melanjutkan, gagasan-gagasan kebangsaan Gus Sholah senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara yang bineka.
“Semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum,” kata Helmy.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng itu wafat pada usia 77 tahun, pada Minggu malam sekitar pukul 20.55 WIB, di RS Harapan Kita, Jakarta.
Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Tebu Ireng pada Senin pagi dan selanjutkan dimakamkan di pemakaman keluarga Hasyim Azhari.*