Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken

Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken

Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken adalah kisah seorang filsuf dan penulis Jerman yang memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1908. Ia dikenal karena karya-karyanya tentang filsafat spiritual dan idealisme.

Eucken lahir di Aurich, Jerman, pada tahun 1846. Ia belajar filsafat dan teologi di Universitas Gttingen dan Universitas Berlin. Setelah lulus, ia bekerja sebagai guru dan profesor di beberapa universitas di Jerman. Pada tahun 1896, ia menjadi profesor filsafat di Universitas Jena, di mana ia tetap berada hingga pensiun pada tahun 1920.

Eucken adalah seorang idealis, yang percaya bahwa realitas tertinggi adalah spiritual. Ia berpendapat bahwa dunia fisik hanyalah manifestasi dari dunia spiritual, dan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai persatuan dengan Tuhan. Eucken juga menekankan pentingnya kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi.

Karya-karya Eucken telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan telah dibaca secara luas di seluruh dunia. Ia dianggap sebagai salah satu filsuf terkemuka pada masanya, dan pemikirannya masih berpengaruh hingga saat ini.

Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken

Rudolf Christoph Eucken adalah seorang filsuf dan penulis Jerman yang memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1908. Pemikirannya berpusat pada filsafat spiritual dan idealisme, serta menekankan pentingnya kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi. Berikut adalah 10 aspek penting yang berkaitan dengan “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”:

  • Filsafat spiritual
  • Idealisme
  • Kehendak bebas
  • Tanggung jawab pribadi
  • Penghargaan Nobel Sastra
  • Universitas Jena
  • Jerman
  • Tahun 1846
  • Tahun 1908
  • Tahun 1920

Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk gambaran yang lebih komprehensif tentang Rudolf Christoph Eucken dan karyanya. Sebagai seorang filsuf spiritual dan idealis, Eucken percaya bahwa realitas tertinggi adalah spiritual dan bahwa dunia fisik hanyalah manifestasi dari dunia spiritual. Ia juga menekankan pentingnya kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi, percaya bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membentuk kehidupan mereka sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Eucken memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1908 atas kontribusinya pada filsafat, dan ia tetap menjadi salah satu filsuf Jerman yang paling berpengaruh hingga saat ini.

Filsafat spiritual

Filsafat Spiritual, Peraih Nobel

Filsafat spiritual adalah sebuah paham filsafat yang menekankan pentingnya aspek spiritual dalam kehidupan manusia. Paham ini berpendapat bahwa realitas tertinggi adalah spiritual, dan bahwa dunia fisik hanyalah manifestasi dari dunia spiritual. Filsafat spiritual juga menekankan pentingnya pengalaman pribadi dan intuisi dalam memahami realitas.

Rudolf Christoph Eucken adalah seorang filsuf spiritual. Ia percaya bahwa filsafat harus membantu manusia untuk mencapai hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. Eucken juga menekankan pentingnya kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi. Ia berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membentuk kehidupan mereka sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Filsafat spiritual Eucken sangat berpengaruh terhadap pemikirannya tentang agama, etika, dan masyarakat. Ia percaya bahwa agama haruslah berdasarkan pengalaman pribadi, dan bahwa etika haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip spiritual. Eucken juga percaya bahwa masyarakat haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip kerja sama dan saling pengertian.

Idealisme

Idealisme, Peraih Nobel

Idealisme adalah sebuah paham filsafat yang menekankan pentingnya ide dan kesadaran dalam memahami realitas. Paham ini berpendapat bahwa realitas pada dasarnya adalah mental atau spiritual, dan bahwa dunia fisik hanyalah manifestasi dari ide-ide atau kesadaran kita. Idealisme juga menekankan pentingnya pengalaman pribadi dan intuisi dalam memahami realitas.

Rudolf Christoph Eucken adalah seorang filsuf idealis. Ia percaya bahwa realitas tertinggi adalah spiritual, dan bahwa dunia fisik hanyalah manifestasi dari dunia spiritual. Eucken juga menekankan pentingnya kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi. Ia berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membentuk kehidupan mereka sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Idealisme Eucken sangat berpengaruh terhadap pemikirannya tentang agama, etika, dan masyarakat. Ia percaya bahwa agama haruslah berdasarkan pengalaman pribadi, dan bahwa etika haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip spiritual. Eucken juga percaya bahwa masyarakat haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip kerja sama dan saling pengertian.

Kehendak Bebas

Kehendak Bebas, Peraih Nobel

Kehendak bebas adalah kemampuan untuk membuat pilihan dan bertindak sesuai dengan pilihan tersebut. Ini adalah konsep penting dalam filsafat, agama, dan hukum. Dalam konteks “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”, kehendak bebas adalah salah satu prinsip dasar filsafatnya.

  • Tanggung Jawab Pribadi

    Eucken percaya bahwa kehendak bebas membawa tanggung jawab pribadi. Manusia bertanggung jawab atas pilihan yang mereka buat dan konsekuensinya. Ini adalah prinsip penting dalam etika Eucken.

  • Pertumbuhan Spiritual

    Eucken juga percaya bahwa kehendak bebas diperlukan untuk pertumbuhan spiritual. Melalui kehendak bebas, manusia dapat memilih untuk mengikuti jalan spiritual dan mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. Ini adalah tema sentral dalam filsafat spiritual Eucken.

  • Reformasi Sosial

    Eucken percaya bahwa kehendak bebas dapat digunakan untuk membawa perubahan sosial. Melalui kehendak bebas, manusia dapat memilih untuk melawan ketidakadilan dan bekerja untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Ini adalah prinsip penting dalam pemikiran sosial Eucken.

  • Signifikansi Penghargaan Nobel

    Penghargaan Nobel Sastra yang diberikan kepada Eucken pada tahun 1908 merupakan pengakuan atas kontribusinya pada filsafat, khususnya karyanya tentang kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi. Penghargaan ini menegaskan pentingnya kehendak bebas dalam pemikiran Eucken dan pengaruhnya terhadap filsafat Barat.

Secara keseluruhan, kehendak bebas adalah konsep penting dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”. Ini adalah prinsip dasar filsafatnya dan memainkan peran penting dalam etika, pertumbuhan spiritual, reformasi sosial, dan pemikirannya secara keseluruhan.

Tanggung Jawab Pribadi

Tanggung Jawab Pribadi, Peraih Nobel

Dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”, tanggung jawab pribadi merupakan prinsip etika yang fundamental. Eucken percaya bahwa manusia memiliki kehendak bebas dan, oleh karena itu, bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan mereka.

  • Pengambilan Keputusan

    Tanggung jawab pribadi mencakup pengambilan keputusan yang bijaksana. Eucken percaya bahwa individu harus mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka dan membuat pilihan yang sejalan dengan prinsip-prinsip moral.

  • Pertanggungjawaban atas Tindakan

    Individu bertanggung jawab untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka, baik yang baik maupun yang buruk. Eucken menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam mengakui kesalahan dan belajar dari pengalaman.

  • Pertumbuhan Spiritual

    Tanggung jawab pribadi juga berperan penting dalam pertumbuhan spiritual. Eucken percaya bahwa dengan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, individu dapat mengembangkan karakter yang lebih kuat dan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan.

  • Pengaruh Sosial

    Tanggung jawab pribadi memiliki implikasi sosial yang signifikan. Eucken percaya bahwa individu yang bertanggung jawab dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis dengan bekerja sama dan berkontribusi secara positif.

Konsep tanggung jawab pribadi sangat penting dalam filsafat Eucken. Ini membentuk dasar etika dan pemikiran sosialnya, menekankan pentingnya kebebasan, pilihan, dan konsekuensi dari tindakan individu. Dengan memahami tanggung jawab pribadi, kita dapat membuat pilihan yang lebih baik, mengembangkan karakter kita, dan berkontribusi secara positif kepada masyarakat.

Penghargaan Nobel Sastra

Penghargaan Nobel Sastra, Peraih Nobel

Penghargaan Nobel Sastra adalah penghargaan bergengsi yang diberikan setiap tahun kepada penulis yang telah menghasilkan karya sastra yang luar biasa. Penghargaan ini didirikan oleh Alfred Nobel, penemu dinamit, pada tahun 1895. Penghargaan Nobel Sastra pertama diberikan pada tahun 1901 kepada Sully Prudhomme dari Prancis.

Rudolf Christoph Eucken dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1908 “sebagai pengakuan atas pencariannya yang serius akan kebenaran, kekuatan penetrasi, keluasan visi, dan kehangatan presentasinya, di mana ia selalu menjunjung tinggi cita-cita idealis.”

Penghargaan Nobel Sastra sangat penting bagi Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken karena beberapa alasan. Pertama, penghargaan tersebut merupakan pengakuan internasional atas kontribusi Eucken terhadap dunia sastra dan filsafat. Kedua, penghargaan tersebut membantu menyebarkan ide-ide Eucken ke khalayak yang lebih luas. Ketiga, penghargaan tersebut memberikan Eucken platform untuk mengadvokasi perdamaian dan pengertian internasional.

Pemberian Penghargaan Nobel Sastra kepada Eucken merupakan bukti pentingnya karyanya. Penghargaan ini berkontribusi pada warisannya sebagai salah satu pemikir terkemuka pada masanya.

Universitas Jena

Universitas Jena, Peraih Nobel

Universitas Jena memiliki hubungan yang penting dengan “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”. Eucken adalah profesor filsafat di Universitas Jena dari tahun 1896 hingga 1920. Selama masa jabatannya di Jena, Eucken menulis beberapa karyanya yang paling penting, termasuk “Der Sinn und Wert des Lebens” (“Makna dan Nilai Kehidupan”) dan “Die Lebensanschauungen der groen Denker” (“Pandangan Hidup Para Pemikir Besar”).

Universitas Jena adalah lingkungan intelektual yang merangsang bagi Eucken. Ia dikelilingi oleh para sarjana terkemuka, termasuk filsuf Max Weber dan sosiolog Georg Simmel. Eucken juga aktif dalam kehidupan mahasiswa di Jena, dan ia sering memberikan kuliah dan ceramah kepada siswa.

Pengaruh Universitas Jena terhadap pemikiran Eucken sangatlah besar. Universitas ini memberinya platform untuk mengembangkan ide-idenya dan menyebarkan gagasannya ke khalayak yang lebih luas. Eucken juga menjalin hubungan seumur hidup dengan para kolega dan mahasiswanya di Jena.

Pemberian Penghargaan Nobel Sastra kepada Eucken pada tahun 1908 merupakan pengakuan atas kontribusinya terhadap dunia filsafat. Penghargaan ini juga merupakan bukti pentingnya Universitas Jena sebagai pusat pemikiran dan pembelajaran.

Jerman

Jerman, Peraih Nobel

Dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”, Jerman memiliki peran penting. Eucken adalah seorang filsuf dan penulis Jerman yang memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1908. Ia lahir di Aurich, Jerman, pada tahun 1846 dan meninggal di Jena, Jerman, pada tahun 1926.

  • Masa Kecil dan Pendidikan

    Eucken lahir dan dibesarkan di Jerman, dan pengalaman masa kecilnya membentuk pandangan dunianya. Ia dididik di Universitas Gttingen dan Universitas Berlin, di mana ia belajar filsafat dan teologi.

  • Karier Akademik

    Eucken menghabiskan sebagian besar karier akademisnya di Jerman. Ia bekerja sebagai profesor filsafat di Universitas Basel, Universitas Jena, dan Universitas Kiel.

  • Pemikiran Filsafat

    Pemikiran filsafat Eucken sangat dipengaruhi oleh budaya dan tradisi Jerman. Ia dipandang sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam idealisme Jerman, yang menekankan pentingnya akal dan pengalaman spiritual.

  • Penghargaan Nobel

    Penghargaan Nobel Sastra yang diberikan kepada Eucken merupakan pengakuan atas kontribusinya terhadap filsafat Jerman. Penghargaan ini juga membantu menyebarkan ide-idenya ke khalayak internasional.

Secara keseluruhan, Jerman memainkan peran penting dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”. Tempat kelahiran, pendidikan, karier, pemikiran filsafat, dan pengakuan internasionalnya semuanya terkait dengan negara ini. Warisan Eucken terus menginspirasi para pemikir dan akademisi di Jerman dan seluruh dunia.

Tahun 1846

Tahun 1846, Peraih Nobel

Tahun 1846 memiliki hubungan yang penting dengan “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”. Eucken lahir pada tahun 1846 di Aurich, Jerman. Kelahirannya pada tahun ini merupakan tonggak penting dalam hidupnya dan berdampak signifikan pada kisah hidupnya secara keseluruhan.

Sebagai permulaan, tahun 1846 membentuk lingkungan intelektual dan budaya tempat Eucken tumbuh dan berkembang. Jerman pada pertengahan abad ke-19 adalah pusat pemikiran dan pembelajaran filsafat. Eucken terpapar pada ide-ide filsafat terkemuka pada masanya, yang membentuk pemikiran dan perkembangan intelektualnya sejak dini.

Selain itu, tahun 1846 bertepatan dengan periode pergolakan politik dan sosial di Jerman. Pengaruh peristiwa-peristiwa ini pada kehidupan Eucken tidak dapat diremehkan. Mereka membentuk pandangannya tentang dunia dan berkontribusi pada komitmennya terhadap keadilan sosial dan kemajuan manusia.

Lebih jauh lagi, tahun kelahiran Eucken juga merupakan tahun yang penting dalam sejarah filsafat. Pada tahun 1846, Karl Marx dan Friedrich Engels menerbitkan “Manifesto Komunis”, sebuah karya yang sangat berpengaruh dalam pemikiran sosial dan politik. Ide-ide yang dikemukakan dalam “Manifesto Komunis” bergema dengan Eucken, yang sepanjang hidupnya menganjurkan keadilan sosial dan persatuan manusia.

Secara keseluruhan, “Tahun 1846” tidak hanya menandai kelahiran Rudolf Christoph Eucken, tetapi juga menjadi titik awal perjalanan intelektual dan filosofisnya. Tahun ini membentuk lingkungan tempat ia tumbuh, memengaruhi pemikirannya, dan membawanya pada jalan untuk menjadi salah satu pemikir dan penulis paling berpengaruh pada masanya.

Tahun 1908

Tahun 1908, Peraih Nobel

Tahun 1908 merupakan tahun yang sangat penting dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”. Pada tahun inilah Eucken dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra atas kontribusinya yang luar biasa terhadap dunia filsafat dan sastra.

  • Pengakuan Internasional

    Penghargaan Nobel Sastra merupakan pengakuan internasional atas karya dan pemikiran Eucken. Penghargaan ini menempatkan Eucken di antara para pemikir dan penulis paling terkemuka pada masanya, dan membantu menyebarkan ide-idenya ke khalayak yang lebih luas.

  • Puncak Karier

    Pemberian Penghargaan Nobel Sastra kepada Eucken dapat dilihat sebagai puncak dari karirnya yang panjang dan produktif. Penghargaan ini merupakan bukti atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam bidang filsafat dan sastra.

  • Warisan Abadi

    Penghargaan Nobel Sastra yang diterima Eucken pada tahun 1908 memastikan bahwa warisannya akan terus hidup. Ide-ide dan pemikirannya akan terus menginspirasi dan memengaruhi para pemikir dan penulis generasi mendatang.

Secara keseluruhan, “Tahun 1908” merupakan tonggak penting dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”. Pemberian Penghargaan Nobel Sastra kepadanya merupakan pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa terhadap dunia intelektual, yang terus menginspirasi dan memengaruhi hingga saat ini.

Tahun 1920

Tahun 1920, Peraih Nobel

Tahun 1920 merupakan tahun yang signifikan dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken” karena menandai akhir dari karir akademisnya di Universitas Jena. Eucken pensiun dari jabatan profesor filsafat pada tahun 1920, setelah mengabdi di universitas tersebut selama lebih dari dua dekade.

  • Masa Pensiun

    Masa pensiun Eucken memberinya kesempatan untuk fokus secara penuh pada kegiatan menulis dan penelitian. Ia menerbitkan beberapa karya penting selama masa pensiunnya, termasuk “Geistige Strmungen der Gegenwart” (“Arus Spiritual Masa Kini”) dan “Die Einheit des Geisteslebens” (“Kesatuan Kehidupan Rohani”).

  • Pengaruh Berlanjut

    Meskipun telah pensiun, Eucken tetap aktif dalam dunia intelektual. Ia memberikan kuliah dan ceramah, serta terlibat dalam diskusi filosofis dengan para pemikir terkemuka lainnya. Pengaruhnya terhadap filsafat Jerman terus berlanjut selama masa pensiunnya.

  • Warisan Abadi

    Pemikiran dan ide-ide Eucken terus menginspirasi para pemikir dan penulis generasi mendatang, bahkan setelah kematiannya pada tahun 1926. Warisannya sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam idealisme Jerman tetap hidup hingga saat ini.

Secara keseluruhan, “Tahun 1920” menandai babak baru dalam “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”. Meskipun telah pensiun dari dunia akademis, Eucken tetap produktif dan berpengaruh dalam dunia filsafat. Warisannya terus hidup melalui karya-karyanya yang terus dipelajari dan dihargai hingga saat ini.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken:

Pertanyaan 1: Siapakah Rudolf Christoph Eucken?

Rudolf Christoph Eucken adalah seorang filsuf dan penulis Jerman yang memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1908. Ia dikenal karena karya-karyanya tentang filsafat spiritual dan idealisme.

Pertanyaan 2: Apa pemikiran filsafat Eucken?

Eucken adalah seorang idealis yang percaya bahwa realitas tertinggi adalah spiritual. Ia menekankan pentingnya kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi. Eucken juga percaya bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai persatuan dengan Tuhan.

Pertanyaan 3: Kapan dan di mana Eucken lahir?

Eucken lahir pada tanggal 5 Januari 1846 di Aurich, Jerman.

Pertanyaan 4: Di universitas mana Eucken mengajar?

Eucken mengajar filsafat di beberapa universitas di Jerman, termasuk Universitas Basel, Universitas Jena, dan Universitas Kiel.

Pertanyaan 5: Mengapa Eucken dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra?

Eucken dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1908 “sebagai pengakuan atas pencariannya yang serius akan kebenaran, kekuatan penetrasi, keluasan visi, dan kehangatan presentasinya, di mana ia selalu menjunjung tinggi cita-cita idealis.”

Pertanyaan 6: Apa warisan Eucken?

Eucken adalah salah satu tokoh terkemuka dalam idealisme Jerman. Pemikirannya terus memengaruhi para filsuf dan penulis hingga saat ini.

Kesimpulannya, Rudolf Christoph Eucken adalah seorang filsuf dan penulis penting yang memberikan kontribusi signifikan terhadap filsafat Barat. Pemikirannya tentang filsafat spiritual, idealisme, dan tanggung jawab pribadi terus menginspirasi para pemikir dan penulis hingga saat ini.

Beralih ke bagian artikel berikutnya…

Tips dari “Kisah Peraih Nobel Rudolf Christoph Eucken”

Kisah Rudolf Christoph Eucken memberikan banyak pelajaran berharga tentang kehidupan dan filsafat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dipetik dari kisah hidupnya:

Tip 1: Kejarlah kebenaran tanpa henti

Eucken adalah seorang pencari kebenaran yang gigih. Ia tidak pernah berhenti menanyakan pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan keberadaan. Dedikasinya terhadap pencarian kebenaran membawanya pada wawasan filosofis yang mendalam.

Tip 2: Kembangkan kehidupan spiritual yang kaya

Eucken percaya bahwa kehidupan spiritual sangat penting untuk pertumbuhan dan kebahagiaan manusia. Ia mendorong orang untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan menjalani kehidupan yang bermakna.

Tip 3: Bertanggung jawablah atas tindakan Anda

Eucken menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi. Ia percaya bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan mereka. Dengan mengambil tanggung jawab atas tindakan kita, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan etis.

Tip 4: Hiduplah dengan tujuan

Eucken percaya bahwa setiap orang memiliki tujuan hidup. Ia mendorong orang untuk menemukan tujuan mereka dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Dengan hidup dengan tujuan, kita dapat mengalami kepuasan dan kebahagiaan yang lebih besar.

Tip 5: Berusahalah untuk kesatuan

Eucken percaya bahwa kesatuan adalah tujuan akhir kehidupan manusia. Ia mendorong orang untuk mengatasi perbedaan mereka dan bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai.

Dengan mengikuti tips ini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan, seperti yang dilakukan Rudolf Christoph Eucken.

Beralih ke bagian artikel berikutnya…

Kesimpulan

Kisah Rudolf Christoph Eucken memberikan banyak pelajaran berharga tentang kehidupan dan filsafat. Eucken mengajarkan pentingnya mengejar kebenaran, mengembangkan kehidupan spiritual yang kaya, mengambil tanggung jawab atas tindakan kita, hidup dengan tujuan, dan berusaha untuk kesatuan. Dengan mengikuti ajaran-ajarannya, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.

Kisah Eucken juga mengingatkan kita pada kekuatan idealisme. Eucken percaya pada kemungkinan kemajuan manusia dan kekuatan roh manusia. Di masa yang penuh tantangan ini, pesan Eucken lebih relevan dari sebelumnya. Kita semua harus berupaya untuk mewujudkan cita-cita idealis kita dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Artikel SebelumnyaBuku Dan Monumen Untuk Mengenang Karya John Von Neumann
Artikel BerikutnyaDaftar Nama Pemenang Kontes Miss Earth China