KLIKTREND.com – Mantan Menteri Sosial yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Timur meminta agar Presiden Jokowi membangun MRT di Jawa Timur.
Khofifah berharap MRT Jatim itu sebagai konektivitas Gerbangkertosusila (Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan).
Hal tersebut disampaikan Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019.
https://www.youtube.com/watch?v=sZcDv1OatHQ
Trending: Gubuk Kecilnya Terbakar, Kakek Ini Kehilangan Uang Tabungan Umroh Hasil Memulung
Jokowi Sebut Kemahalan
Terkait pembangunan MRT di Jawa Timur, Khofifah pun mengatakan bahwa Gerbangkertosusila termasuk Surabaya belum ada ring-nya.
“Kalau di Jakarta sudah ada 3 ring, sekarang mau bangun 4 ring MRT. Kebetulan di Gerbangkertosusila termasuk Surabaya belum ada ring-nya. Jadi kami bisa bayangkan daerah-daerah sampai radius 100 kilometer dari Surabaya itu dalam waktu dekat sudah jadi megapolitan,” kata Khofifah.
Namun, kata Khofifah, Presiden Jokowi menilai pembangunan MRT sangat mahal. “Kita hitung MRT menurut Pak Presiden itu lumayan mahal karena per kilometer menurut Pak Presiden itu bisa sampai Rp1,2 triliun. Kalau LRT Rp426 miliar,” katanya.
Trending: Jawaban Jan Ethes Soal Pekerjaan Ayahnya Bikin Jokowi Terbahak
Padahal, menurut Khofifah, saat ini wilayah Gerbangkertosusila baru terhubung dengan jalan tol.
Agar lalu lintas barang dan publik semakin ramai, maka transportasi publik dibutuhkan di kawasan itu.
Karena rencana MRT terlalu mahal, maka menurut Khofifah opsi lainnya ialah menambah gerbong dan lintasan rel bagi kereta komuter di Gerbangkertosusila.
Selama ini, kereta komuter sudah ada, namun perlu ditambah rangkaian dan relnya. Khofifah pun berencana memesan gerbong di PT INKA melalui BUMD.
Trending: Intip Tingkah Lucu Jan Ethes Saat Temani Jokowi di Jogja
Ia juga mengatakan bahwa para bupati di wilayah Gerbangkertosusila sudah menyatakan siap memfungsikan kembali stasiun di wilayahnya.
“Saya sudah komunikasi dengan Bupati Gresik. ‘Pak bupati, gimana kalau misalnya Stasiun Gresik itu sekarang jadi gudang, boleh enggak kalau dijadikan tempat pemberhentian kereta komuter’. Lamongan juga begitu. Bojonegoro bupatinya juga sangat siap. Ini sudah saling bersambung-sambung,” ujar Khofifah.
Selain itu, Khofifah menilai PT KAI juga menyetujui opsi tersebut, namun harus mengajukan izin trayek ke Kementerian Perhubungan. Selanjutnya Mantan Menteri Sosial itu berharap wacana tersebut terealisasi pada 2020.*
( Tempo )