KLIKTREND.com – Cuitan Rocky Gerung di Twitter baru-baru ini akhirnya mendapatkan tanggapan dari peneliti dan penulis buku Nadirsyah Hosen.
Tanggapan yang disampaikan Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir ini bertepatan dengan semakin memanasnya kondisi negeri ini usai pilpres 2019. Keramaian berawal dari klaim kemenangan dari para kandidat dan para pendukung capres dan cawapres 2019.
Rocky Gerung pun menuliskan cuitan terkait isu yang sedang hangat diperbincangkan namun dengan kalimat khasnya di laman Twitter.
Trending: Dianggap Hina Prabowo, Istri Andre Taulany Dipolisikan
Gus Nadir Mendukung Jokowi- Ma’ruf
Gus Nadir sebelumnya diketahui memutuskan untuk mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin.
Ia memutuskan untuk berada di barisan Jokowi-Maruf Amin dalam waktu sepuluh hari menuju Pilpres 2019 yang telah diselenggarakan pada 17 April 2019.
Hal itu disampaikan dengan tegas oleh Gus Nadir di akun Twitter miliknya yang terverifikasi, Minggu (7/4/2019). Padahal selama ini, ia kerap kali mengkalim dirinya sebagai seorang yang netral dan tidak mendukung siapapun.
Namun kali ini ia menilai sungguh tidak bijak jika ia tetap mengambil posisi netral di Pilpres 2019 ini. Untuk itu, ia memutuskan untuk berada di barisan 01 Jokowi-Maruf Amin.
Trending: BPN Sebut Luhut Diutus Jokowi Akan Bertemu Prabowo
Karenanya, Gus Nadir pun kerap membalas cuitan kubu oposisi terkait sindiran yang dialamatkan untuk Jokowi serta Maruf Amin.
Namun kali ini, meski tak menyebut langsung soal sosok Jokowi dan Maruf Amin, Gus Nadir nyatanya membalas cuitan bernada satir yang dituliskan oleh Rocky Gerung.
Melalui akun Twitternya, Rocky Gerung tampak membuat rangkaian cuitan terkait dengan data serta sikap akademis.
Rocky Gerung awalnya menyebut bahwa sikap ilmiah yang seharusnya dimiliki oleh setiap akademisi adalah sikap cuirga. “Sikap ilmiah adalah curiga. Misalnya: Mengapa kolam bergolak?” tulis Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung pun melanjutkan cuitannya dengan membahas perihal data. Ia lantas menyebut perihal sikap apa yang seharusnya seorang akademisi miliki terkait dengan ketiadaan data.
“Jadi, dalam ketiadaan data sekalipun, sikap akademis tetap bekerja. Yaitu dengan logika. Paham bong?” sambung Rocky Gerung.
Trending: Sandiaga Diisukan Ribut dengan Prabowo, Ini Penjelasan BPN
Cuitan yang dilayangkan Rocky Gerung itu pun beberapa waktu kemudian dibalas oleh Gus Nadir. Melalui laman Twitternya, Gus Nadir lantas balik menyinggung Rocky Gerung perihal logika.
Di akhir balasannya, Gus Nadir pun kembali menegaskan apakah Rocky Gerung mengerti dengan cuitannya atau tidak. “Logika sama lo gila itu bedanya tipis. Paham, bro @rockygerung ?” balas Gus Nadir.
Balasan yang diurai Gus Nadir itu pun menuai beragam reaksi dari Warganet. Hal itu terlihat dari 3,9 ribu pengguna Twitter yang menyukai balasan Gus Nadir terhadap Rocky Gerung.
Serta ada 1,7 ribu pengguna Twitter yang membagikan kembali cuitan yang dibuat Gus Nadir tersebut.
Sikap ilmiah adalah curiga. Misalnya: Mengapa kolam bergolak?
— Rocky G (@rockygerung) April 21, 2019
Alasan Gus Nadir Memilih Jokowi – Ma’ruf
Gus Nadir Ungkap Alasan Tak Berada di Kubu Prabowo Subianto Gus Nadir memaparkan beberapa alasannya memilih mendukung 01. Salah satu alasan yang ia sebutkan, yakni dirinya tak mungkin berada di barisan mereka yang didukung keluarga Cendana dan kekuatan Orde Baru.
Trending: Pasca Operasi Jadi Cewek, Lucinta Luna Rasakan Sakit Setahun
Tak hanya itu, ia juga mengajak para followersnya yang ia sebut ‘kawan’ untuk ikut memilih 01. “Mencermati perkembangan terakhir, kami berpandangan tidaklah bijak mengambil posisi netral di Pilpres 2019.
Tanggung jawab moral membuat kami memutuskan untuk berada di barisan 01 Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin. Mari kawan pilih 01,” tulisnya.
Ia pun membeberkan alasannya memiliki Jokowi-Maruf Amin dalam sebuah video. Ini beberapa poin yang disampaikan oleh Gus Nadir :
1. Tidak mungkin kami berada satu barisan bersama mereka yang selama ini selalu membid’ahkan amalan Aswaja dan mencaci para ulama pesantren, serta membawa ideologi yang akan merusak NKRI.
2. Sulit rasanya kami berada di barisan mereka yang didukung oleh keluarga cendana dan kekuatan Orde Baru yang mengatasnamakan pembela Islam tapi memilih Capres/Cawapres yang tidak punya tradisi & rekam jejak keilmuan Islam.
Trending: Jawaban Rocky Gerung Atas Tuduhan Sekjend PDI Perjuangan
3. Sukar terjadi kami sebarisan dengan mereka para penebar hoaks dan ujaran kebencian, serta pelanggaran hak asasi manusia, yang Capres/Cawapresnya berasal dari 1% kaum elit di negeri ini, dan programnya hampir tidak menyentuh rakyat kebanyakan.
4. Mustahil rasanya kami mengabaikan petuah para ulama seperti Mbah Maemun Zubair (Sarang), Kiai Anwar Manshur (Lirboyo), Kiai Zainuddin Jazuli (Ploso), Kiai Nawawai A Jalil (Sidogiri), Kiai Adib (Buntet), Habib Luthfi bin Yahya (Pekalongan), dan para masyayikh lainnya.
Jadi, dalam ketiadaan data sekalipun, sikap akademis tetap bekerja. Yaitu dengan logika. Paham bong?
— Rocky G (@rockygerung) April 21, 2019
5. Maka kami mantap dan tegas memilih berada di barisan 01 Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin demi maa depan Indonesia yang lebih maju, dalam naungan Pancasila dan UUD 1945, di bawah bimbungan para ulama dan tokoh bangsa, yang kukuh menjaga Bhineka Tunggal Ika.*
( TribunNews )